Lebih Hemat, Ribuan Nelayan Tuban Gunakan Konverter Kit BBG

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Seribu lebih nelayan di Kabupaten Tuban sejak 2016 lalu telah beralih dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Lebih hemat alasan utama para nelayan memilihnya.

Penggunaan Konverter Kit (konkit) BBG, menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban, Amenan, lebih hemat dan efisien Rp43 ribu. Hitungan sederhananya dalam sehari, jika pakai bensin kurang lebih habis Rp60 ribu. Sedangkan kalau pakai gas 2 tabung hanya Rp34 ribu, itupun bisa dipakai 2 hingga 3 kali melaut.

"Konkit BBG ini sebagai teknologi ramah lingkungan," terang Amenan kepada blokTuban.com, Sabtu (8/8/2020).

Pria asal Nganjuk ini menambahkan, program konverter BBG sangat membantu mengurangi biaya operasional dan lebih hemat baik bahan bakar maupun persiapan melaut.

Yang lebih penting bisa mengurangi polusi sebagai bentuk mendukung program langit biru. Program ini harapannya bisa menambah penghasilan dan mengurangi kemiskinan.

"Di Tuban ada 2.084 nelayan masuk kriteria miskin," terang mantan Kabag Kesra Tuban.

Catatan Diskanak, di tahun 2016 ada 330 nelayan yang menggunakan Konverter BBG. Disusul tahun 2017 ada 566 nelayan, tahun 2018 ada 200 nelayan, tahun 2019 ada 227 nelayan, dan tahun 2020 ini ada sekitar 117 nelayan yang beralih.

Amenan berharap ke depan semakin banyak nelayan yang menggunakan Konverter BBG ini. Selain itu, jumlah kouta bantuan dari Pertamina bisa terus bertambah.

Diketahui, Pertamina siap menindaklanjuti penugasan Pemerintah untuk mendistribusikan 35.000 paket Konverter Kit (Konkit) untuk nelayan dan petani. Rinciannya, sebanyak 25.000 Konkit untuk nelayan  di 42 kabupaten dan kota serta sebanyak 10.000 paket untuk petani di 24 kabupaten dan kota. 

Jawa Timur menjadi salah satu titik distribusi dari 17 Provinsi di Indonesia. Vice Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, paket Konkit untuk nelayan sejak tahun 2016 dan hingga tahun 2019 telah mendistribusikan 60.859 paket Konkit. Sementara untuk petani, Pertamina telah mendistibusikan paket Konkit sebanyak 1.000 paket yang dilakukan sejak tahun 2019.

"Paket Konkit ini akan membantu meringankan biaya operasional kapal penangkap ikan bagi nelayan serta mesin pompa air bagi petani, karena lebih hemat, efisien serta lebih ramah lingkungan. Perawatan mesin juga menjadi lebih mudah,” tandas Fajriyah. [ali/rom]