Waspada, Ini 5 Tanda Disfungsi Seksual pada Wanita

Reporter: -

blokTuban.com - Punya kehidupan seks yang menyenangkan tentu jadi keinginan setiap pasangan suami istri. Namun, bagi beberapa pasangan, hal tersebut mungkin jadi sesuatu yang sulit diwujudkan karena adanya masalah tertentu, seperti gangguan kesehatan.

Ya Moms, salah satu yang kerap membuat seseorang sulit membuat hubungan seks menyenangkan adalah karena disfungsi seksual. Perlu diketahui bahwa disfungsi seksual tak hanya dialami pria, tapi wanita juga bisa merasakannya. Disfungsi seksual pada wanita umumnya mencakup masalah gairah seks dan orgasme.

"Masalah seksual pria biasanya lebih dapat diterima secara sosial untuk didiskusikan secara terbuka dengan dokter daripada disfungsi seksual wanita," kata Brett Worly, MD, seorang dokter di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, AS, seperti dikutip Everyday Health.

Lantas, apa saja tanda wanita mengalami disfungsi seksual? Berikut beberapa hal yang perlu Anda waspadai.

1. Vagina Kering

Kekeringan vagina bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama masa menyusui atau menopause. Bahkan dalam penelitian terhadap 1.000 wanita pascamenopause yang diterbitkan pada Januari 2010 di Jurnal Menopause menjelaskan, bahwa kebanyakan wanita usai menopause mengalami kekeringan pada vagina. Bila ini terjadi, cobalah untuk menggunakan pelumas ketika Anda akan berhubungan seks dengan suami.

2. Gairah Seks Rendah

Ketika hormon menurun pada tahun-tahun menjelang menopause, libido Anda kemungkinan ikut menurun, Moms. Tetapi hasrat yang rendah bukan hanya masalah bagi wanita lebih tua. Menurut survei di Amerika terhadap 1.000 wanita, setengah dari wanita berusia 30-50 tahun tersebut merasakan gairah seks yang berkurang.

Libido rendah bisa terjadi karena sejumlah masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah rendah, dan masalah psikologis misalnya depresi atau tidak bahagia karena dengan hubungan rumah tangga. Selain itu, obat-obatan tertentu seperti antidepresan juga bisa menurunkan libido Anda.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menemui terapis seks untuk membantu Anda dan suami mengubah pola percakapan, kebiasaan hidup, dan kebiasaan seksual yang baru untuk seks yang lebih memuaskan dan menyegarkan.

3. Seks yang Menyakitkan

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2015 di The Journal of Sexual Medicine, sebanyak 30 persen wanita diketahui mengalami rasa sakit saat berhubungan seks. Nyeri ini bisa disebabkan oleh kekeringan pada vagina, terdapat kista ovarium atau endometriosis.

Seks yang terasa menyakitkan juga bisa dipicu oleh vaginismus, suatu kondisi di mana vagina mengencang tanpa sadar saat penetrasi. Bila mengalami gejala tersebut, cobalah bicarakan dengan dokter Anda tentang masalah Anda agar bisa mendapatkan solusi terbaik.

4. Masalah Gairah

Ketidakmampuan untuk terangsang mungkin karena sejumlah alasan, seperti kecemasan atau stimulasi yang kurang tepat. Perubahan hormon saat menopause juga bisa jadi alasan gairah menurun.

Tanyakan pada dokter Anda untuk mengetahui alasan mendasar kenapa Anda tidak bisa terangsang saat bercinta dengan suami. Dokter mungkin akan memberikan terapi untuk mengatasi masalah Anda.

5. Kesulitan Orgasme

Selain perubahan hormon, ketidakmampuan untuk mencapai orgasme juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat bercinta. Hal ini bisa disebabkan karena foreplay yang kurang tepat, pengaruh obat-obatan dan penyakit kronis tertentu. Sama seperti bentuk-bentuk disfungsi seksual lainnya, penting untuk berbicara dengan dokter untuk mengatasi penyebab awalnya.

*Sumber: kumparan.com