Cara Manjur Juli Purwaningrum Agar Tak Alami Hal Mistis

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Menjadi dokter spesialis Forensik dan Medikolegal di RSUD dr. R. Koesma Tuban pastinya banyak cerita maupun pengalaman yang menarik.

Terlebih, sebagai spesialis forensik dan medikolegal yang harus selalu standby di kamar mayat atau kamar jenazah.

Seperti halnya, dr. Juli Purwaningrum Sp. FM, dokter perempuan spesialis forensik dan medikolegal yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Unit Pemulasaran Jenazah di RSUD dr. R. Koesma Tuban.

Kali ini, dokter jebolan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menceritakan berbagai pengalamanya selama menjadi dokter spesialis forensik dan medikolegal.

Menurutnya, selama menjadi dokter spesialis forensik dan medikolegal, dia merasakan iba saat menangani jenazah korban kecelakaan lalu lintas, yang kondisinya hancur karena terlindas kendaraan ketika hendak berangkat bekerja.

"Pengalaman, saya sangat merasa iba ketika menangani jenazah korban kecelakaan yang terlindas kendaraan. Kemudian saya periksa, kami rekontruksi supaya bagus kembali, selanjutnya kami rawat jenazahnya dan kami serahkan ke keluarganya," terang wanita yang akrab disapa Jupe tersebut.

Lebih lanjut, selama menjadi dokter spesialis forensik dan medikolegal, dia mengaku belum pernah mengalami hal-hal yang mistis usai menangani jenazah seseorang.

"Alhamdulillah tidak pernah mengalami hal mistis. Tapi ada caranya sebelum menangani jenazah, pertama kita harus berdoa kepada Allah, lalu meminta maaf kepada jenazah sebelum menangani jenazah seseorang," tandas Juli Purwaningrum.

Adapun untuk suka dukanya selama menjadi dokter spesialis, dia mengungkapkan, jika menjadi dokter spesialis forensik dan medikolegal agak rileks dibanding lainnya. Sedangkan untuk dukanya ketika ada otopsi kasus ketika malam hari.

"Kisah dukanya ketika saat otopsi kasus pada tengah malam hari dan itu mendadak. Otopsi bukan hanya bedah biasa, tapi saya enjoy karena selalu ditemani suami," imbuhnya.

Selanjutnya, dia menyampaikan kepada masyarakat, bahwa ilmu forensik itu bukanlah semacam ilmu yang masyarakat bilang. Seperti halnya otopsi itu untuk menjual organ, justru ilmu forensik adalah untuk menguak apa penyebab meninggalnya seseorang.

Sebab, ini sangat perlu karena jika dilihat secara kasat mata atau dari luar ini tidak akan bisa, sehingga perlu ilmu forensik. Terlebih saat ini di luar negeri ilmu forensik sudah maju, yakni forensik dengan teknologi.

"Jangan takut jika seandainya ada sesuatu tindak pidana lalu korbannya diotopsi. Kita memeriksa dengan baik lalu kita kembalikan dengan baik dan kita jahit dengan rapi," tutupnya. [hud/rom]