Pulang Mancing, Dua Orang Tenggelam Saat Seberangi Kanal PLTU, Satu Selamat

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Lasmani (53), pemancing asal Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, akhirnya meninggal dan dievakuasi oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas Polsek Jenu, Sabtu (30/5/2020) sore.

Berawal dari pukul 07.30 Wib, Lasmani mancing bersama temannya Amrin(30) asal Desa Jenu, Kecamatan Jenu di laut seputaran PLTU Tanjung Awar-awar.

Kedua pemancing selesai sekitar pukul 14.30 Wib dan memutuskan untuk pulang. Jalur untuk pulang yaitu harus melewati kanal buangan air dari PLTU ke laut. Kanal ini menurut Kapolsek Jenu, AKP Rukimin sangat membahayakan ketika ada yang menyeberangi.

"Tentunya korban tadi terpeleset dan akhirnya terjatuh. Walaupun si korban bisa renang, tapi situasi laut sekarang gelombangnya agak tinggi," terang AKP Rukimin.

Informasi dari Amri teman korban yang selamat, lanjut Rukimin keduanya sama-sama tenggelam dan sempat tolong menolong. Derasnya arus akhirnya satu pemancing selamat dan satunya tidak terselamatkan.

Dua jam setelah korban tenggelam, insiden ini baru diketahui oleh satpam PLTU bernama Bambang. Akhirnya dikabarkan ke temannya, dan dilakukan evakuasi oleh BPBD untuk ditepikan. Polisi pun baru bisa melakukan olah TKP.

"Sementara untuk korban yang selamat akan dibawa petugas ke rumah sakit (RS), diperiksa kesehatannya mudah-mudahan tidak apa-apa," imbuh mantan Kapolsek Tambakboyo.

AKP Rukimin menghimbau kepada para pemancing dan masyarakat untuk lebih hati-hati saat kondisi laut kurang bersahabat seperti ini. Utamanya ketika beraktifitas di laut harus sama-sama waspada.

"Jangan gegabah walaupun bisa renang tapi arus bawah laut deras, tentu akan berakibat fatal seperti kejadian hari ini," pesannya.

Sekitar pukul 16.53 WIB jenazah korban baru dibawa Ambulance ke RSUD Koesma. Petugas BPBD dan polisi mengevakuasi tetap menggunakan protokol kesehatan.

Sementara itu, korban selamat, Amrin mengaku sempat jatuh bangun menolong Lasmani. Nyaris kehabisan napas, dan tidak memungkinkan untuk menyelamatkan korban yang sudah terseret arus.

Saat pulang pun Amrin berjalan terpincang-pincang kemudian diantarkan rekannya naik motor. Raut wajahnya nampak meringis menahan sakit. [ali/ito]