PBG Tuban: Kembangkan Inovasi, Lahirkan Prestasi

Reporter: Ali Imron
 
blokTuban.com -Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” pesan sarat makna ini diucapkan Ki Hajar Dewantara kepada para pendidik negeri ini. Seorang pemimpin atau pendidik hendaknya menjadi suri tauladan, kreatif, inovatif serta selalu menggugah semangat anak didik dan lingkungan sekitar untuk perubahan yang lebih baik.
 
Nilai-nilai yang diwariskan Ki Hajar Dewantara ini menjadi prinsip dasar pelaksanaan program Pusat Belajar Guru (PBG) Tuban yang merupakan bagian dari dukungan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terhadap upaya pemerintah setempat untuk meningkatkan mutu pendidikan. EMCL melaksanakan program tersebut pada 2014, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban dan didukung penuh oleh SKK Migas.
 
Sejak saat itu, PBG Tuban terus berkomitmen untuk membekali para guru dengan berbagai keterampilan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Para Wali. Pada awal berdirinya, hanya enam puluh guru yang bergabung. Saat ini, 3.150 guru di seluruh wilayah Kabupaten Tuban telah menjadi anggota dan aktif mengikuti program PBG Tuban.
 
Program tersebut antara lain; Lokakarya Pengelola dan Guru Ahli, Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT, Authentic Assesment, Penulisan Karya Ilmiah, serta Lokakarya Metode Pendidikan Montessory. PBG juga melaksanakan lomba penerbitan buku dan jurnal ilmiah serta pameran pendidikan untuk para guru.

Serangkaian pelatihan yang diberikan kepada para guru bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional agar mereka dapat terus mengembangkan diri. “Guru yang berkualitas akan berpengaruh dalam melahirkan siswa-siswi yang berprestasi. Program bagus ini tak bisa berjalan apabila tidak mendapatkan dukungan dari para guru. Respon mereka sangat positif,” ungkap Fathul Muin, Ketua PBG Tuban.
 
Melalui serangkaian program tersebut, PBG telah melahirkan guru-guru berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Selain itu, PBG juga mendorong penerapan inovasi pembelajaran baru pada sistem belajar guru di Sekolah. Salah satu guru inovatif tersebut adalah Hilmin Dwi Astuti (akrab disapa Bu Hilmin), pencetus metode belajar dengan menggambar komik dan My Silly Sentence Spinner, sekaligus guru berprestasi asal SMP Negeri 1 Semanding, Kabupaten Tuban.

Hilmin mengungkapkan, My Silly Sentence Spinner merupakan media pembelajaran dengan menyusun kalimat sederhana. Ide ini muncul setelah melihat siswanya, mengalami kesulitan dalam mempelajari hal tersebut. Hilmin lantas mengenalkan PUTUANATU atau Putar-Tulis-Analisa-Tulis, terdiri dari empat papan putar atau spinner yang berisi modal untuk menyusun kalimat. Keempat papan itu meliputi bagian subjek kalimat, kata kerja, objek, dan keterangan tempat.

Metode itu berhasil mengantarkan Hilmin mengikuti program belajar Blended Diploma in Applied Linguistic di Southeast Asian Ministers of Education Organisation, Regional English Languange Centre (SEAMEO RELC) di Singapura pada 2019, setelah dinominasikan sebagai salah satu pemenang Lomba Inovasi Tingkat Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
 
Sebelumnya, Hilmin mencetuskan metode pembelajaran berbasis teknologi menggunakan aplikasi Pixton. Metode ini mengubah narasi menjadi visualisasi dalam bentuk komik. Hasilnya, sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan murid dalam menyusun kalimat dan membaca.
 
Segudang prestasi tersebut merupakan buah keaktifannya di PBG Tuban. Bagi Hilmin, PBG adalah wadah belajar dan pengembangan diri yang baik. Pendidikan berkualitas hanya dapat diwujudkan dengan semangat dan keinginan untuk terus belajar, termasuk untuk para guru. “Bukan hanya siswa yang harus belajar, guru pun harus terus mengembangkan diri. Di PBG Tuban, saya banyak bertemu dengan pendidik hebat. Kami memiliki satu visi yang sama dalam mendidik putera-puteri penerus bangsa. Terimakasih kepada EMCL dan SKK Migas yang telah mendukung PBG Tuban,” tutur Hilmin.

External Affair Manager EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan kebanggaan dan kegembiraannya melihat PBG Tuban dapat berkontribusi pada penguatan pendidikan dan mendorong prestasi guru. “Keberhasilan sebuah program dapat dilihat dari hasil program yang dapat dirasakan manfaatnya, serta aspek kesinambungan, meskipun masa pendampingan dari perusahaan telah usai. Kami turut bangga dengan prestasi dan kinerja bapak/ibu guru anggota PBG Tuban,” papar Ichwan.

Momentum Bulan Pendidikan ini dapat dijadikan sebagai refleksi bahwa pendikan itu merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya tugas para guru, namun tugas setiap orang, sebagaimana dikemukakan  Ki Hajar Dewantara bahwa setiap orang dapat menjadi guru, setiap rumah dapat menjadi sekolah.

“Pendidikan merupakan salah satu pilar utama program pengembangan masyarakat EMCL. Kami hadir disini dengan semangat berkarya, tidak hanya dalam menjawab kebutuhan energi nasional, tapi juga membantu pemerintah dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia,” tutur Ichwan. Selamat Hari Pendidikan Nasional! [ali/ono]