Bantu Pemerintah, Tim CSR TPPI Blusukan ke Pasar Tradisional Bagikan Masker

Reporter : Ali Imron

 

blokTuban.com - Tak cukup melakukan program pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah desa sekitar kilang dan memberikan santunan 1.000 lebih paket sembako ke masyarakat Kabupaten Tuban yang terdampak secara ekonomi.

 

Tim Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) juga blusukan ke pasar tradisional yang berada di Kecamatan Jenu tepi Jalan Raya Pantura. Kedatangan tim CSR TPPI untuk membagi-bagikan masker gratis bagi tukang becak dan pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker, Jumat (8/5/2020).

 

Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian dan keseriusan PT. TPPI dalam membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di wilayah Tuban.

 

Dihubungi secara terpisah CSR & PR Section Head TPPI, Taheran Sidik Prabowo sekaligus inisiator program ini menjelaskan bahwa memperhatikan kondisi penyebaran Corona saat ini yang terus meluas bahkan wilayah Surabaya Raya yang telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun masih mengalami peningkatan jumlah confirm setiap hari.

 

Maka hal ini diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah termasuk tidak ketinggalan peran serta pihak perusahaan. Edukasi, pengawasan, dan penertiban terhadap masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan harus terus menerus dilakukan oleh pemerintah melalui gugus tugas disetiap wilayah.

 

"Sedangkan pihak perusahaan berperan mengambil sisi lain yang belum terjangkau atau sebagai pendukung program tersebut. Kita semua tidak boleh menyerah, harus tetap semangat dalam menghadapi pandemi virus ini," terang Taheran.

 

Perlu diingat setiap generasi akan dihadapkan oleh suatu kesulitan atau diberikan cobaan oleh Allah SWT. Allah tidak berjanji selalu memberikan kemudahan dalam hidup manusia, tetapi Allah berjanji akan selalu bersama orang-orang yang bersabar.

 

Taheran mengingatkan sejarah bahwa pada tahun 1911, dimana saat itu masuk wabah Kolera pertama kali di Indunesia dan sampai pada puncaknya pada Tahun 1963 yang mana wabah ini cukup mengerikan.

 

Setiap ada penduduk yang sakit sore hari akan meninggal pagi harinya, keadaan ekonomi masyarakat saat itu juga lebih sulit dari keadaan sekarang.

 

"Maka dalam menghadapi virus ini kita harus bahu membahu dan dengan kesadaran tinggi mentaati protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah," serunya.

 

Menyikapi hal tersebut serta melihat kenyataan yang terjadi di Pasar Kabupaten Bojonegoro, yang memunculkan kluster baru dalam penyebaran Corona, maka perusahaan melihat potensi yang sama di pasar- pasar yang berlokasi tepat di Jalur Pantura Tuban.

 

Karena berpotensi disinggahi oleh pengunjung yang datang dari luar kota untuk sekedar membeli perbekalan perjalanan mereka.

 

Untuk itu pihak pemerintah juga harus berperan dalam pengawasan serta edukasi terhadap pedagang dan pengunjung pasar, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang salah satunya adalah penggunaan masker.

 

Pasar yang merupakan sentral pergerakan ekonomi mikro memang tidak bisa dicegah dan elakkan lagi keberadaannya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana pihak-pihak terkait dapat melaksanakan penertiban agar operasional tetap dijalankan.

 

"Sedangkan pelaksanaan protokol kesehatan juga bisa dilaksanakan. Sebagai contoh, ditempatkan petugas di pintu masuk pasar untuk sosialisasi dan penertiban, seperti himbauan melalui pengeras suara untuk menjaga jarak, menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun dan selalu menggunakan masker," tandasnya.

 

Sebelumnya, PT. TPPI juga telah memberikan bantuan masker N95 dan APD kepada RSUD Koesma Tuban dan RSUD Jombang. Selain masker dan paket sembako, tiga desa sekitar kilang juga diberikan alat thermo gun sebagai pengukur suhu tubuh warga setempat ataupun pendatang. [ali/ono]