Begini Pesan Setiajit Pada Pengurus Koperasi Perempuan di Tuban

Reporter : Khoirul Huda

blokTuban.com - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Setiajit mendorong koperasi perempuan di Tuban terus dikembangkan. Sebab, koperasi terbukti menjadi lembaga ekonomi yang tangguh dan kuat. Koperasi tak mudah goyang meski ada krisis ekonomi.

 

‘’Mau ada korona atau isu-isu lainnya, koperasi tetap menjadi soko guru perekonomian negara,’’ ujar Setiajit di hadapan pengurus koperasi perempuan se Kabupaten Tuban, Kamis (12/3/2020).

 

Setiajit hadir atasnama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membuka dan memberi arahan pada acara advokasi perpajakan bagi koperasi perempuan di Kabupaten Tuban. Acara yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Koperasi dan UKM) pemerintah Provinsi Jawa Timur itu berlangsung satu hari di resto Kayu Manis Tuban.

 

‘’Saya orang Tuban, asli Tuban. Sehingga setiap acara terkait Tuban Bu Gubernur sering memerintah saya,’’ jelas Setiajit.

 

Meski menjadi kepala Dinas ESDM, namun soal koperasi pejabat asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak ini tak asing. Bahkan, terbentuknya koperasi perempuan di Tuban karena campur tangannya. Saat itu, Setiajit masih menjadi Kepala Bidang Perekonomian di Bappeda Provinsi Jawa Timur.

 

‘’Saat itu tahun 1998 an, saya dirikan koperasi perempuan di Tuban dan saya bantu modal awal Rp 5 juta. Lalu pada 2010 saya bantu lagi Rp 10 jutaan. Saya berharap koperasinya masih jalan, dan modalnya berkembang,’’ ungkap dia.

 

Setiajit menjelaskan, ada tiga pilar ekonomi yang menopang pembangunan. Yakni BUMN atau BUMD, koperasi dan swasta. Koperasi adalah soko guru ekonomi bangsa. Karena itu, koperasi harus terus dikembangkan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

 

‘’Koperasi harus terus dibantu. Jika pemkab belum membantu, nanti kita yang bantu. Dulu saja dibantu kenapa nanti tidak,’’ katanya.

 

Gubernur, lanjut mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja ini, punya Sembilan program strategis koperasi salah satunya. Karena koperasi itu akan terus dikembangkan terutama di Tuban. Koperasi, kata dia, masuk lembaga yang wajib pajak. Karena itu, pelatihan soal pajak sangat penting.

 

‘’Nanti diikuti syarat dan aturannya bagaimana. Bagaimana cara melaporkan pajak, mana saja kegiatan atau transaksi yang kena pajak dan lainnya. Apa akibatnya kalau tidak membayar pajak, bagaimana soal pajak terhutang, bagaimana ketentuannya dan lainnya. Semua harus ditanyakan agar jelas,’’ pesan pria yang pernah menjadi penjabat Bupati Jombang ini.

 

Sementara, ketua panitia panitia Dwijono Kepala Seksi Penyuluhan, Advokasi dan Hukum Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur mengatakan, peserta sebanyak 75 orang dari seluruh kecamatan di Tuban.

 

Advokasi itu digelar agar pengurus koperasi mendapat pengetahuan dan pemahaman tentang ketentuan perpajakan. Mengerti dan punya kemampuan sebagai pengelola usaha wajib pajak untuk  melaporkan pajaknya.

 

‘’Kalau sudah tahu kewajiban pajak, lalu menjadi taat dan patuh membayar pajak. Serta berpartisipasi dalam pembangunan di daerah,’’ harapnya.[hud/ono]