JLS Tuban 2020, Pemenang Lelang Tak Ada Problem dengan Lahan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Proyek fisik Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Tuban di tahun 2020 segera dimulai. Pemerintah Daerah bakal mengeksekusi lahan terlebih dahulu, sebelum proyek puluhan miliar ini ditenderkan, Minggu (23/2/2020).

Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menjelaskan JLS telah dianggarkan dan di akhir 2020 dipastikan rampung tembus di Jalan Soekarno-Hatta Tuban.

"Lelang sedang disusun karena kemarin masih ada beberapa titik lahan yang harus dieksekusi dulu," terang Wabup dua periode ini kepada blokTuban.com.

Lahan yang telah diinkrahkan di Mahkamah Agung, lanjut politisi asal Kecamatan Rengel ini kasasinya telah selesai. Lahan tersebut harus dipagari/dieksekusi dulu baru dibuka lelang.

"Sehingga pemenang tender tak ada problem dengan lahannya," imbuh Ketua DPC PKB Tuban ini.

Noor Nahar memastikan tender bersifat terbuka. Pemenang lelang JLS tahap 1 jika penawarannya baik, tentu berpeluang mengerjakan proyek senilai Rp74 miliar dengan panjang 7 kilometer.

Mengantisipasi proyek fisik molor, Pemkab akan memutus kontrak bagi kontraktor yang tak memegang komitmen. Proses lelang diperketat syarat dan ketentuannya.

"Misal dia bilang punya pembuatan aspal, maka ada tim yang meninjau lokasinya," tambahnya.

Pada tahun 2019 pembangunan JLS mencapai 6,1 kilometer yang terbagi menjadi 3 sesi dan ditargetkan selesai akhir tahun 2019.

Dikerjakan oleh tiga kontraktor yaitu, PT. Telaga Pasir Kuta asal Bandung dengan nilai Rp16 miliar, PT. Tectonia Grandis asal Surabaya dan PT. Sugih Waras Jaya masing-masing Rp15,5 miliar. Total nilai Rp47 miliar dari nilai pagu Rp68 miliar.

Panjang JLS Tuban mencapai 19 Kilometer. Dimulai dari pertigaan Desa Tunah, tembus Kowang, hingga Penambangan, Kecamatan Semanding. Dilanjut Desa Sugiharjo, Kembangbilo dan Mondokan, Kecamatan Tuban. [ali/col]