Angka Partisipasi Sekolah Usia 13-15 Tahun Gagal Target

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Dalam LKPJ Bupati Tuban akhir tahun anggaran 2019, tercatat Angka Partisipasi Sekolah (APS) kelompok usia 13-15 tahun gagal target.

Sebab adanya Permendikbud 14 tahun 2018 mengatur tentang sistem zonasi dalam PPDB tahun 2018, berdampak pada penurunan (tambahan) jumlah siswa dari luar daerah, Jumat (21/2/2020).

APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.

Pada bidang pendidikan, ukuran yang banyak digunakan seperti pertumbuhan jumlah murid, lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah.

Dengan demikian, maka peningkatan presentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.

"Pada tahun 2019 APS kelompok usia 7-12 tahun target terlampaui. Sedangkan APS kelompok usia 13-15 tahun belum melampaui target," tulis Bupati Tuban, Fathul Huda dalam LKPJ.

Dalam tabel target dan capaian indikator kinerja urusan pendidikan tahun 2019, realisasi APS kelompok umur 13-15 tahun hanya 96,36% dari target 100%. Sedangkan capaian tahun 2018 lalu, lebih rendah dari tahun ini hanya 81,08%.

Setiap tahunnya, meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan digambarkan oleh capaian Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), APS dan Angka Putus Sekolah (AptS).

Untuk APK TK/RA//PAUD/Penitipan Anak terealisasi 101,87% dari target 96%. APK SD/MI/Paket A terealisasi 101,82% dari target 100%. APK SMP/MTs/Paket B terealisasi 98,84% dari target 98,10%.

APM SD/MI/Paket A terealisasi 99,46% dari target 99%. APM SMP/MTs/Paket B terealisasi 89,03% dari target 79,78%. APS kelompok usia 7-12 tahun terealisasi 100,07% dari target 100%.

"AptS SD/MI terealisasi 0,002% dari target 0,12% dan AptS SMP/MTs terealisasi 0,000% dari target 0,10%," tandasnya.

Perlu diketahui, di tahun 2019 Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban memiliki anggaran Rp9,6 miliar (Rp9.649.032.100) dan terealisasi sebesar Rp9 miliar (Rp9.048.830.102) atau 93,78%. [ali/rom]