Miliki 7 Juta Kader Ansor, Peluang Baru Bisnis E-commerce

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Ketua PW Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi saat ini tak lagi mendistribusikan kadernya berkecimpung di ranah politik. Sebaliknya menantu Bupati Tuban, Fathul Huda ini lebih fokus ke ekonomi.

"Ansor bukan distribusi kader ke politik tapi ke ekonomi," tutur Syafiq dalam sambutan di Konfercab PC GP Ansor ke-XIX di audirotium SMA Al Huda Boarding School di Jalan Letda Suecipto Tuban, Minggu (2/2/2020).

Se-nusantara jumlah kader Ansor mencapai 7 juta orang. Dari jumlah itu setiap pekan tak kurang dari 5.000 kader ikut proses kaderisasi.

Oleh karena itu, PW GP Ansor beserta kadernya harus solid. Sekaligus mampu bertransformasi dan mengikuti zaman milenial.

"Sekarang serba online. Dengan melihat data ansor 7 juta dan potensi Jatim ada 7.000 desa. Di desa juga ada 30 kader, ini menjadi magnet jadi bisnis e-commerce," imbuhnya.

GP Ansor sendiri sudah melangkah. Ada salah satu BUMN yang berminat untuk bekerjasama. Melalui data 1 juta user saja, para investor akan berebut dan berinvestasi hingga 1 triliun. Ansor mempunyai 7 juta user. Sayangnya jumlah itu belum bisa dijadikan nilai ekonomis.

"Konsen ke depan harus memberi peluang kompetensi ke kader. Pemkab diharapkan memfasilitasi," tambahnya.

Dalam menghadapi industri di Tuban, Syafiq membernarkan harus disiapkan kompetensi. Hal yang harus diwaspadai, ketika industri masuk bukan hanya yang terdampak ekonomi, tapi ada dampak sosial, keagamaan hingga ideologinya.

"Kami minta segera ada Fokus Grup Diskusi (FGD) guna membahas dampak sosial dan peningkatan skill," bebernya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana meminta bagi pemuda ansor yang memiliki jaringan investasi, ikut serta mendatangkan investor. Beberapa tahun terakhir ini, Tuban telah menjadi tujuan investasi hampir Rp250 triliun baik untuk kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) ataupun pengembangan kilang PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI).

"Pro kontra yang ada saat ini harus disudahi. Bagi Pemkab sisi yang lain yang lebih penting, bagaimana nanti tidak seperti di industri besar lain kita belum maksimal bukan jadi pemain tapi hanya penonton," pinta Budi Wiyana.

Pemkab tidak mengiginkan seperti itu, bagaimana kita warga Tuban menyiapkan dan mengantisipasi. Anshor juga harus memikirkannya supaya bisa bekerjasama kelak.

Industri kilang minyak di Kecamatan Jenu rentetannya panjang. Untuk konstruksinya kurang lebih 4-5 tahun. Jangan sampai warga lokal tidak punya kompetensi. Pemkab telah mengupayakan itu, supaya anggapan tidak kompeten hilang. [ali/col]