Bukan Listrik PLN, Lampu Stadion Bumi Wali Andalkan Genset dari Gresik

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban harus mendatangkan genset dari Gresik dalam uji coba 104 buah lampu berlisensi Jerman di Stadion Bumi Wali Tuban (SBWT).

Karena cadangan daya di PLN Tuban hanya sekitar 190 KIlo Volt Ampere (KVA). Sedangkan lampu utama lapangam stadion membutuhkan minimal 250 KVA.

"Dengan kebutuhan sebesar itu, maka kami usul untuk disiapkan daya 350 KVA," ujar Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, Zaenal Maftuchin saat ditemui reporter blokTuban.com di komplek SBWT, Sabtu (28/12/2019).

Hitung-hitungan biaya, Zaen mengaku lebih hemat dan efektif mendatangkan genset. Karena jika bekerjasama dengan PLN, harus menambah daya dari Bojonegoro dan itu membutuhkan kabel yang harganya tidak murah.

Sementara untuk penggunaan genset sendiri, telah diatur skema penghematan BBM. Ada lima tahap penyalaan lampu, tahap penonton masuk stadion, pemain pemanasan, hingga inti pertandingan.

"Kemarin dalam tiga jam saja habis BBM dua drum untuk uji coba lampu 104 buah," terang Zaen biasa disapa.

Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban ini menambahkan, meski belum semua lampu terpasang, tapi final Bupati Cup 2019 nanti malam tetap bisa digelar.

Karena lampu berlisensi Jerman ini, sudah melampaui standart PT. LIB 800 lux dan sedang menuju kelas internasional dengan 1.200 lux.

Disinggung soal masa depan SBWT dengan merosotnya kesebelasan Persatu di Liga 3, Zaen bakal menangkap peluang olahraga yang membutuhkan sport center unggulan.

Selain sepakbola dan atletik, kedepannya SBWT didesain memiliki kolam renang dan tempat latihan cabang olahraga lainnya.

"SBWT bisa dipakai Timnas, maupun Persela jika butuh dua stadion di waktu yang sama," terangnya.

Diketahui, setiap buah lampu berkapasitas 1000 watt ini dianggarakan di P-APBD 2019 sebesar Rp11,9 miliar. Sedangkan untuk yang pintu, jendela, dan paving menelan anggaran Rp3,8 miliar. [ali/dy]