Restu Kiai untuk Setiajit

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Bagi santri, dukungan guru atau kiai sangat penting artinya. Restu guru atau kiai bisa membuka jalan dan meringankan usaha yang dilakukan sehingga tercapai yang dimaksudkan.

 Itulah yang dilakukan Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) pemerintah provinsi Jawa Timur Setiajit. Dia yang selama ini dikenal dekat dengan para ulama, kiai dan habaib,  Minggu (22/12/2019) pria yang akan mencalonkan diri sebagai bupati Tuban 2020 ini sowan kiai berpengaruh di Sarang, Rembang, Jaw Tengah.

 Minggu siang, Setiajit sowan kepada sejumlah kiai berpengaruh pemangku pesantren-pesantren besar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Di antaranya adalah pesantren Al Anwar asuhan almarhum KH Maimun Zubair dan pesantren Ma'hadul Ulum Asy-Syari'yyah (MUS).

 

Selepas Zuhur, Setiajit tiba di rumah KH Abdullah Ubab. Pria yang akrab disapa Gus Ubab ini adalah putra tertua almarhum KH Maimun Zubai. KH Ubab adalah kiai sepuh di sana. Rumahnya di kompleks pesantren Al Anwar 2.

 Kedatangan Setiajit bersama rombongan didampingi Gus Nurchamid salah satu keluarga ndalem Sarang asal Kecamatan Bangilan Tuban, Jawa Timur,sekaligus Ketua Santri Matoh, Gus Nurchamid.

 ‘’Ini kediaman putra sepuh almahgfurlah Kiai Maimoen Zuber," ujar Gus Chamid kepada Setiajit.

Menunjukkan akhlak para santri pada kiainya, Setiajit langsung bersalaman dan sungkem kepada Kiai Ubab saat diterima di ruang tamu ndalem.

 "Dalem minta restu kiai untuk memimpin Tuban,’’ ungkap Setiajit kepada Kiai Ubab Maimoen.

Saat itu, rombongan usai dijamu makan siang di ruang tamu ndalem. Gus Ubab pun menemani santap siang itu, sambil ngobrol. Usai makan siang, obrolan dilanjutkan ke ruang tamu depan. Setiajit  diberi doa dan wejangan oleh Gus Ubab. 

 "Wis wayahe, insyaallah. Jika nanti menjadi pemimpin daerah, jadilah yang bermaslahah bagi umat, pesan Gus Ubab. 

Gus Ubab mengingatkan mantan Plh Bupati Jombang ini agar mau merangkul semu pihak. Kelompok kanan maupun kelompok kiri sama-sama harus digandeng dalam menjalankan roda pemerintahan.

 " Insyaallah, jika ditakdirkan. Rangkullah kelompok radikal kanan dan radikal kiri karena semua umat (masyarakat) itu butuh perhatian," wejangnya.

Kiai Ubab juga mengharapkan santri Matoh Tuban Jawa Timur bisa dewasa menyikapi setiap informasi di media sosial (medsos). Sebab, biasanya saat hajatan pemilu,  medsos dijadikan sarana memecah belah persatuan bangsa.

"Biasanya kalau sudah musim pemilu. Medsos gampang memecah belah persatuan. Semoga santri dapat mengambil yang baik," tutupnya.

 Dari Gus Ubab, Setiajit sowan ke pengasuh ponpes MUS, KH Adib Abdurrachim. Istimewanya, meski dalam kondisi kurang enak badan, Gus Adib masih menerima kedatangan Setiajit. Bahkan, dipersilahkan masuk ke kamar pribadi putra KH Abdurrochim Ahmad ini.

 Cukup lama obrolan di kamar pribadi itu berlangsung. Sata rombongan pamit, Gus Adib memaksa mengantar tamunya sampai di depan pintu. Bahkan, sempat member wejangan di ruang tamu depan, sambil duduk lesehan.

 ‘’Saya sudah banyak lihat gambarnya. Sekarang datang ke sini. Alhamdulillah, dan semoga kasil maksud. Insyaallah,’’ pesannya.

Sementara, Setiajit mengatakan kunjungannya pesantren Sarang Rembang Jawa Tengah, untuk memohon restu dan dukungan dari sebagai rujukan, maupun sesepuh santri dan alumni pondok.

 "Sebagai santri meminta petunjuk dan doa restu para guru sebuah keharusan sebelum memulai perjuangan,’’ katanya.[ali/ono]