Media Cetak Tergerus, Media Digital Tak Mudah Bertahan

Reporter: Nur Muharrom

blokTuban.com - Perkembangan dunia digital saat ini sudah sangat kentara sekali, baik untuk komunikasi hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk juga membantu manusia dalam beraktivitas sehari-hari.

Saat ini generasi milenial yaitu kelompok yang lahir antara tahun 1980 hingga 2010 atau berusia di bawah 40 tahun mendominasi penggunaan internet. Hal itu dikatakan oleh Direktur Riset dan Data (KataData.co.id), Heri Susanto, saat menyampaikan materi pada Lokakarya Media Periode III 2019, SKK Migas - KKKS Jabanusa.

Dikatakan Heri, kehadiran media online yang menawarkan berita cepat membuat oplah dan iklan media cetak menurun drastis. Dampaknya tak sedikit media cetak yang gulung tikar. Baik itu media cetak tabloid, koran hingga majalah.

"Sehingga tak sedikit media tersebut mengurangi tenaga kerja," kata Heri.

Meski media online atau digital saat ini menggeser cetak. Tantangan media online masih belum berhenti, lantaran dunia internet kian hari terus berkembang dan tumbuh.

Tantangan berat media digital, kata Heri di hadapan awak media, di antaranya adalah persaingan ketat sesama media online, media online juga bersaing dengan facebook dan google, juga termasuk sulit mendapat penghasilan dari iklan, selain itu banjir informasi membuat kredibilitas berita merosot. "Jadi media saat ini itu harus bisa menemukan bisnis atau model yang tepat agar bisa terus bertahan dan hidup," jelas mantan jurnalis ini.

Saat ini, papar Heri, perusahaan media harus mencari formula atau model yang tepat agar bisnisnya bisa bertahan, karena lawannya untuk mendapat iklan adalah facebook dan google.

"Kita bisa lihat iklan di facebook dan google sangat banyak, kadang kita juga ikut iklan di situ, jadi yang di lawan media saat ini adalah raksasa facebook dan google," ungkat Heri Susanto, dari katadata.co.id. [mu]