Pengebrukan Tanggul Retak Plumpang dengan Gotong Royong

Reporter : Ali Imron, Khoiurul Huda

blokTuban.com - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), dan Lazisnu Plumpang, bekerjasama dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Tuban, dan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) wilayah Bojonegoro, pemerintah Kecamatan Plumpang, serta masyarakat sekitar bekerjasama gotong royong bahu membahu melakukan pengebrukan tanggul yang retak, Minggu (3/11/2019).

Kegiatan ini dilakukan karena kondisi tanggul Bengawan Solo yang retak sepanjang kurang lebih 150 meter dengan ke dalam satu sampai dua meter di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang.

Pengebrukan dengan menggunakan pedel dengan di bantu alat berat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, dilakukan untuk mengantisipasi tanggul Bengawan Solo apabila pada saat turun hujan tidak jebol.

Ketua LPBI NU Kabupaten Tuban, Mohamad Humam mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita atas retaknya tanggul Bengawan solo.

"Pelaksanaan ini hasil iuran dari salah satu pilar progaram dari Upzis Lazisnu Kecamatan Plumpang dengan dibantu perusahaan yang ada di Kecamatan Plumpang," terang Humam.

Setelah melakukan konsultasi dengan BBWS untuk penanganan sementara, pengurukan tanggul bengawan solo yang jebol bisa menggunakan pedel.

Sementara itu, PLT BPBD Tuban Emil Pancoro mengungkapkan mengenai keretakan tanggul ini kita melakukan asesmen, dengan lintas sektoral, dinas PUPR, PRKP, kecamatan, relawan serta Lazisnu Kecamatan Plumpang.

Sekaligus meninjau ada keretakan sejauh kurang lebih 150 m di pinggir tanggul dengan kedalam satu samapai dua meter, sehingga kalau ada hujan ini bisa membahayakan warga masyarakat sekitar.

"Untuk menangani sementara kita bersama warga melakukan kerja bakti, dan cara menutup retakan dengan menggunakan pedel, dengan tujuan air tidak naik keatas," ungkapnya.

Pengamat BBWS Bojonegoro Mukhlisin mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan penanganan dini untuk menjaga agar tanggul tidak jebol ketika hujan turun.

"Saya harapkan kegiatan ini bisa selesai secepatnya, paling tidak tiga hari sampai satu minggu," tutupnya. [ali//hud/ito]