KPR: Insiden Anak di Plumpang Tanda KLA Hanya Fokus di Kabupaten

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Insiden yang menimpa anak kelas 5 SDN 1 Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Ahmad Dani pada Selasa (10/9/2019) telah menjadi perhatian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) Tuban.

Lembaga yang konsen di isu perempuan dan anak di Bumi Wali sangat menyayangkan kejadian itu. Apalagi Tuban sekarang telah menyandang predikat sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Direktur KPR, Nunuk Fauziyah mengatakan, seharusnya Tuban sebagai KLA tidak ada lagi musibah semacam itu. Karena jika insiden itu terjadi, maka menjadi pertanda KLA sepertinya hanya fokus di tingkat kabupaten.

"KLA belum menyasar di level kecamatan maupun desa," kata Nunuk ketika dikonfirmasi reporter blokTuban.com di kantornya, Kamis (12/9/2019).

Mantan aktifis PMII ini menegaskan, dengan belum optimalnya KLA di kecamatan dan desa, sehingga anak-anak yang ada di desa belum merasakannya.

"Kami sangat berharap Pemkab melaksanakan KLA sampai tingkat desa," pintanya.

Saat reporter blokTuban.com mencoba konfirmasi ke Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban, Rohman Ubaid belum ada respon. Pesan WhatsApp yang dikirimkan sejak pukul 15.09 Wib belum dibaca.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Dani Prasetyo masih terbaring kesakitan di Puskesmas Plumpang. Bocah asal Desa Gesing, Kecamatan Semanding ini merupakan salah satu korban limbah abu panas misterius.

Kedua tangan dan kakinya terbakar lantaran terkena abu panas yang sengaja dibuang oleh oknum di tepi jalan Provinsi ikut Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Belum diketahui jenis abu panas itu, tapi tercatat sudah ada dua anak yang kulitnya terbakar.

Dani selama di Puskesmas Plumpang ditangani Dokter Imam Zarkasi. Dokter menduga pasiennya terkena sebuk batu bara. Kendati demikian, butuh memastikan lagi apakah limbah abu panas itu batubara atau yang lain.

"Untuk luka bakar yang dialami Dani kurang lebih 10-20 persen," tutupnya. [ali/ito]