Ngelas di Tempat Pemotongan Kayu, Si Jago Merah Beraksi

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Sedari pagi karyawan tempat pemotongan kayu milik Budi Waluyo di Desa/Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban sedang mengelas meja besi. Mengelas di tengah tumpukan kayu jati sangat berisiko. Percikan api kapanpun bisa menimbulkan kebakaran.

Budi Waluyo tetap mengizinkan aktifitas ngelas, karena meja besi tidak memungkinkan untuk dikeluarkan dari lokasi kerja. Kegiatan itu selesai tepat pukul 12.00 WIB, dan seluruh karyawan istirahat dan meninggalkan lokasi kerja, Kamis (5/9/2019).

Sekitar pukul 12.30 WIB, Budi terkaget saat dikabari tetangga di belakang rumahnya kalau ada asap di tempat pemotongan kayunya. Seketika itu, meja besi yang dilas beserta serbuk kayu di sekitarnya disiram air.

Dia pun lalu meninggalkan lokasi, karena dirasa sudah aman. Tanpa sepengetahuannya dalam hitungan menit, asap semakin tebal dan api berkobar. Pukul 13.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima telepon adanya kebakaran.

Dua armada mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan satu armada mobil tangki bergerak ke lokasi. Sembari menunggu kedatangan petugas, Budi bersama warga sekitar lebih dulu berupaya memadamkan api menggunakan ember. Beruntung air mudah didapat dari sungai kecil di sebelah barat lokasi.

Petugas tiba di lokasi. Warga yang sedari awal membantu dari pelbagai usia terus mengambil air secara estafet. Pemadaman api hingga pembasahan kayu memakan waktu 1 jam 30 menit. Tiga armada yang dikerahkan harus mengisi air untuk kedua kalinya.

"Awalnya percikan las kemudian mengenai serbuk kayu gergaji," ujar Budi ketika ditemui Reporter blokTuban.com di lokasi.

Budi bersama warga, petugas Damkar dan BPBD cukup kesulitan karena banyaknya tumpukan kayu di lokasi. Pembasahan tak cukup di permukaan kayu, tapi harus sampai ke dasar untuk menghindari kebakaran susulan.

Tak cukup membakar tumpukan kayu di bawah, atap pun ludes dan nyaris membakar rumah milik tetangga yang berdempetan dengan titik api. Mesin diesel milik Budi juga tak terselamatkan.

Tetangga Budi yang merasa khawatir, juga langsung ikut pemadaman. Berkali-kali menyiram air menggunakan ember dari lantai dua rumahnya. Selain itu, menjulurkan pipa paralon air untuk ikut membantu mempercepat pembasahan.

Karena penasaran, warga sekitar masih berjubel di lokasi. Budi juga bercerita jika kebakaran di tempat usahanya tercatat kedua kali. Kejadian awal berlangsung di tahun 2005. Waktu itu pemicunya puntung rokok yang mengenai serbuk kayu.

"Untuk jumlah kerugian dari kebakaran ini belum bisa dipastikan," imbuhnya.

Petugas Polsek Semanding juga belum bisa memastikan sumber utama dari kebakaran di sebelah barat Mapolseknya. Sembari menunggu pembasahan rampung, petugas masih proses mengumpulkan data. [ali/lis]