3 Cara Alihkan Perhatian Anak dari Gadget

Reporter: -

blokTuban.com - Gadget bukan lagi barang tabu untuk digunakan anak-anak masa kini. Mengutip data dari Statista, 1 dari 5 anak-anak (usia 0-8 tahun) di Amerika Serikat menggunakan mobile devices setiap harinya. Sementara di Indonesia sendiri, penggunaan gadget pada anak sudah sangat memprihatinkan.

Ada banyak alasan mengapa orang tua memberikan gadget pada anak-anaknya. Salah satunya menjadikan perangkat sebagai digital sitter atau pengasuh bagi anak mereka. Data yang diungkap Statista menyebut, 60 persen orang tua di Amerika memanfaatkan tablet atau ponsel pintar untuk menjaga anak-anak mereka.

Namun sayangnya, anak yang sering menggunakan gadget dalam intensitas berlebihan dapat menimbulkan kecanduan yang cukup berisiko. Selain lupa waktu, mereka juga cenderung tidak memiliki sikap empati — sulit memahami kesedihan orang lain, sulit dekat dengan orang lain, bahkan cenderung mengabaikan orang lain.

Oleh karena itu, Anda perlu membatasi penggunaan gadget pada anak dan mari menanamkan empati pada anak sejak dini dengan tips berikut ini.

Memelihara Hewan di Rumah

Selain mengusir rasa kesepian, memelihara hewan seperti kucing ternyata dapat memiliki berpengaruh positif bagi anak-anak. Studi di Inggris menunjukkan, anak yang memelihara binatang memiliki kemampuan sosial yang lebih baik. Sedangkan periset dari New Mexico menyimpulkan, memelihara binatang mampu mengembangkan sisi empati pada anak.

Dengan memberikan tanggung jawab kepada anak untuk memastikan kesejahteraan hewan seperti memberi makan dan minum, rasa empati itu akan muncul. Namun sebelum memutuskan untuk memelihara hewan, pastikan Anda mengajarkan aturan main seperti cara memegang binatang, memberi makan, atau mengajak main yang aman. Anda juga perlu mengawasi anak ketika berinteraksi dengan hewan yang bisa jadi merupakan peliharaan pertamanya ya, Moms.

Mengajarkan Anak Berdonasi

Rasa empati anak juga bisa berkembang dengan cara mengajarkan anak untuk berdonasi. Ada banyak cara untuk mengajarkannya berdonasi. Salah satunya menyumbangkan mainannya yang sudah tidak digunakan. Ajaklah si kecil untuk memilah mainannya sendiri. Anda bisa memberikannya dua kotak besar yang bertuliskan "disimpan" dan satu lagi ditulis "didonasikan".

Saat anak sedang memilah, Anda sebaiknya menghargai pilihannya. Sebab bagaimanapun barang-barang yang akan didonasikan adalah milik si kecil. Tapi jika anak sulit menentukan pilihan, Anda baru bisa membantunya.

Ajak Si Kecil Belajar Mencintai Alam

Menumbuhkan sikap empati pada anak tidak hanya untuk orang-orang di sekelilingnya, tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya. Caranya mudah, Anda hanya perlu meluangkan waktu di akhir pekan untuk melakukan wisata edukasi alam. Anda bisa memilih daerah pegunungan yang sejuk, perkebunan buah dan sayur, dan lainnya.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa mengajaknya jalan-jalan di taman, atau mengajak anak berkebun di rumah sambil menjelaskan tentang pentingnya tumbuhan untuk keberlangsungan makhluk hidup. Cara ini juga bisa membuat si kecil mengerti bahwa alam tetap harus dijaga dan dirawat. Dari situlah rasa empati anak akan muncul dan berkembang.

Menanamkan sikap empati memang sebaiknya ditanamkan sejak ia masih kecil, Moms. Asah terus dan jangan biarkan sikap empatinya hilang. Mengingat sikap empati merupakan salah satu dari delapan potensi kecerdasan anak.

Jika tidak diasah dan didukung, rasa empati tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis walaupun tidak sepenuhnya hilang, tergantung dari lingkungan yang membentuknya.

*Sumber: kumparan.com