Balita Konsumsi Suplemen Vitamin, Perlu Enggak Sih?

Reporter: -

blokTuban.com - Memastikan agar balita Anda tidak mudah sakit, salah satunya adalah dengan pemberian suplemen vitamin. Tapi, Moms, apakah dengan demikian, sangat perlu memberi balita suplemen vitamin?

What to Expect melansir, American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa sebenarnya, balita tidak terlalu memerlukan suplemen vitamin bahkan multivitamin, Moms. Adapun hal ini berlaku bagi balita yang sehat, karena sejumlah vitamin yang ia butuhkan sudah diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Sebab menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vitamin dan mineral tambahan yaitu berupa suplemen, hanya diperuntukan bagi balita yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari.

Rekomendasi dari WHO menyebut, pemberian vitamin pada anak adalah mesti yang sesuai dengan kondisi negaranya, serta memperhitungkan prevalensi masalah kesehatan yang ada di suatu daerah. Ini artinya, pada tiap negara bisa punya kebijakan yang berbeda, Moms.

Mengutip laman IDAI, berikut vitamin dan mineral berikut yang dibutukan si kecil:

Vitamin A

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin A, bisa menurunkan angka kematian anak sebesar 24 persen. Oleh sebab itu, WHO merekomendasikan pemberian suplemen vitamin A sebesar 200.000 U setiap 4-6 bulan sekali untuk balita berusia 12-59 bulan.

Vitamin D

Sebenarnya American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para ibu untuk tidak terlalu sering menjemur bayinya di bawah sinar matahari, karena akan berisiko terkena kanker kulit di kemudian hari.

Namun, sinar matahari sangat penting dalam pembentukan vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan tulang. Oleh karena itu, AAP merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebesar 400 IU pada bayi ASI eksklusif.

Zat Besi

Zat besi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh serta konsentrasi dan prestasi belajar.

Suplementasi zat besi ini disarankan diberikan rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia 6 bulan hingga umur balita.

Zink

Suplementasi zink terbukti dapat menurunkan insidens diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan linear dan memiliki efek positif dalam menurunkan angka kematian terkait penyakit infeksi. Oleh sebab itu, suplementasi zink harus diberikan rutin selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali, pada bayi usia 6-23 bulan.

Iodium

Moms, balita yang mengalami kekurangan iodium akan memiliki intelligent quotient (IQ) yang lebih rendah 13,5 poin dibandingkan balita yang cukup iodium. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan mineral iodium yang cukup untuk anak.

Seperti yang telah disebutkan di atas, pemberian suplemen vitamin pada anak tergantung kondisi, Moms. Bila Anda merasa perlu memberikan pada balita, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter.

*Sumber: kumparan.com