Beda Pengelolaan, Begini Ketersediaan Air Desa Ngandong

Reporter:  M. Anang Febri

blokTuban.com - Berada dalam puncak kemarau tahun 2019 ini, banyak wilayah yang mengalami kesusahan air bersih. Hal ini rata-rata disebabkan debit air sumur maupun sumber air warga terus menyusut. Seperti yang dialami oleh warga di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan.

Dalam keadaan kekeringan, desa yang berada di sekitar kaki perbukitan kapur selatan ini hanya memanfaatkan aliran PDAM dan Pamsimas. Memang secara umum terlayani, namun masih begitu kurang merata. Hal ini dikarenakan pengelolaan air kawasan setempat menggunakan layanan tang berbeda pula.

"Kalau di Ngandong, wilayah SD sampai ke utara Puncak Tapaan pakai Pamsimas. Kalau SD ke selatan pakai PDAM," kata Jito, warga Ngandong yang bermukim sekitar kawasan Puncak Tapaan Andongsari, Minggu (4/8/2019).

Dijelaskannya, keadaan layanan air tersebut memang dibatasi oleh keadaan. Pamsimas III KKM Tirta Andong Sari yang terletak dekat dengan tower pemancar televisi, hanya bisa mengaliri serta 180 rumah saja. 

Namun saat puncak kemarau, Pamsimas III KKM Tirta Andong Sari ditekan lagi untuk melayani lebih dari 200 rumah warga demi mencukupi kebutuhan air bersih. Tak ayal, keadaan ini juga mengubah penjadwalan aliran air ke rumah warga yang dulunya cukup untuk 180 warga pemanfaatan, namun harus terbagi sebab kondisi kemarau.

"Ya Alhamdulillah, meskipun standarnya 180 dan sekarang dipakai 250 orang lebih, masih aman ketersediaan air. Walaupun pengoperasian air dijadwal per malam. Satu malam di deretan rumah kanan jalan, satu malam kemudian giliran rumah deretan kiri," ungkapnya rinci.

Sama halnya dengan wilayah desa sebelah selatan, dimana warga menggunakan air dari PDAM UPK Grabagan. Dari penuturan warga pemanfaat, 2 sampai 3 hari sekali air dialirkan secara bergantian. 

"Dua hari sekali itu sudah bagus dialirkan, kadang bisa lebih. Saya sumber utama juga berkurang drastis," terang Angga kepada blokTuban.com.

Keadaan tersebut dibenarkan oleh pengelola UPK PDAM Grabagan yang juga melayani Desa Ngandong sebagai wilayah pemanfaat. Memang, semenjak pertengahan tahun 2019 sumber utama milik UPK PDAM Grabagan mulai susut drastis. 

"Debit air pada sumberan kita sudah susut. Otomatis, berdampak terutama wilayah dataran tinggi," jawab Kepala UPK PDAM Grabagan ketika dikonfirmasi blokTuban.com perihal keadaan air disekitar wilayah kerjanya.

Meski begitu, pihaknya terus melakuakan upaya pelayanan terbaik untuk daerah yang dikelola UPK PDAM Grabagan selama musim kemarau berlangsung. Sebab, susutnya sumber utama dipengaruhi oleh cadangan alam. Sedang jika ada kerusakan teknis, bisa saja segera dilakukan perbaikan. [feb/lis]