Panpel: Ronggomania, Brajamusti dan TSL Rukun Sebelum Ada Provokasi

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Kerusuhan suporter pertandingan Persatu Tuban kontra PSIM Yogyakarta pada Sabtu (20/7/2019) di Stadion Tuban Bumi Wali sebetulnya tak perlu terjadi. Selain menciderai nama baik tuan rumah Persatu Tuban, beberapa suporter dari kedua klub, aparat keamanan, dan beberapa kendaraan juga jadi sasaran amuk massa. 

Ketua Panpel Persatu Slamet Dwiyanto pun langsung berkomentar. Kerusuhan di Stadion kebanggaan warga Tuban kemarin itu, karena ada provokasi dari oknum suporter yang melakukan pelemparan.

"Kenapa kita tidak memisah tamu dan tuan rumah karena sudah ada kesepakatan dan deklarasi damai antara Ronggomania dan Brajamusti serta TSL," katanya kepada blokTuban.com, Minggu (21/7/2019).

Dwi menegaskan sebelum ada provokasi ketiga suporter tersebut rukun dan akur. Selain pelemparan, chaos juga dipicu oleh suporter yang turun ke lapangan bentangkan banner. Mereka turun karena kecewa dengan hasil buruk tim Persatu. 

Jauh sebelum Persatu dan PSIM bertemu, Panpel sudah mengantisipasi yaitu Brajamusti jangan sampai sebelahan sama yang warna hitam di tribun selatan Karena keduanya ada rivalitas sebelumnya di Stadion Lokajaya Tuban. 

"Jadi itu kita sudah maksimal lakukan antisipasi. Tapi namanya massa ada yang menyulut api, ya chaos," terangnya. 

Selama ini, setiap Laskar Ronggolawe main home, pihaknya sudah mengupayakan maksimal. Setiap perkembangan di lapangan langsung disikapi. 

Lebih dari itu, segenap Panpel Persatu juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pecinta bola Tuban yg tidak nyaman dengan kondisi pertandingan kemarin.

Data yang dihimpun blokTuban.com, kerusuhan bermula setelah menit ke-80 atau tepatnya Gonzales mencetak gol dengan skor akhir 0-2 dengan kemenangan PSIM Yogyakarta. 

Selain di tribun, chaos juga melebar di luar stadion. Ada salah satu suporter yang jatuh dari tribun dan dirujuk ke RSUD. Beberapa suporter dan aparat pun luka-luka, begitupula kendaraan penyok termasuk mobil pemilik saham Persatu. [ali/lis]