3 Pilar Kecamatan Soko Tekan Permasalahan Cepat Selesai

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sebagai ujung tombak pimpinan wilayah, 3 pilar Kecamatan Soko dalam musyawarah antara pihak PHE-TEJ bersama Forkopimka Soko dan masyarakat sekitar ring 1 Desa Jegulo, Kecamatan Soko menekan agar masalah yang ada cepat selesai.

Camat Soko mengimbau kepada warga ring-1 agar apa-apa yang menjadi problem selama proyek sembilan minyak di desa tersebut disampaikan saja. Camat Soko mulai dari awal kegiatan sosialisasi manajemen kepada warga masyarakat beberapa waktu lalu, juga menekan kembali, bagaimana juga kegiatan perusahaan harus memberikan manfaat kepada warga.

"Ketika masyarakat mengeluh, terganggu, disampaikan saja. Bisa lewat Pemdes, ke saya, atau perusahaan langsung," ujar Camat Soko, Suwito dalam musyawarah di aula Balai Desa Jegulo, Jumat (21/6/2019) sore.

Jikalau warga tak berani menyampaikan dan dipendam begitu saja, sambung Camat, sudah pasti bakal menjadi masalah besar. Warga mesti mencurahkan keluhan dan problemnya kepada orang yang tepat, sehingga dapat menyelesaikan masalah. Bukan malah curhat kepada orang lain, yang justru bisa mengembangkan masalah menjadi besar.

"Yang begitu yang akan buat besar masalah, tapi tak menyelesaikan masalah," tegas Camat.

Terlebih lagi, soal kegiatan yang menyangkut fasilitas umum, melalui jalan lingkungan dan fasilitas umum lingkungan. Bila warga ada keluhan ganti rugi, baik secara personal, kelompok, maupun dusun, bagimana kaitannya dengan solusi terbaik tetap harus dimusyawarahkan.

Misal, kendala banyak jalan tikungan, banyak anak kecil di sekitaran akses jalan kendaraan proyek, untuk menjaga lingkungan semacam ini harus seperti apa? Dimungkinkan perlu ada petugas lalu lintas khusus, yang bisa diterapkan di titik tertentu setiap harinya.

Tak jauh berbeda dengan penuturan Danramil Soko, Kapten Inf. Hendy yang tanpa disadari atau tidak telah melajukan upaya komunikasi khusus kepada warga sekitar ring-1 dekat Sendang Gede Jegulo.

Danramil seringkali datang, ngobrol sambil ngopi bareng bersama warga di sekitar Sendang di dataran tinggi sana, sembari menanyakan perihal apa saja yang sebenarnya terjadi.

Dalam kesempatan itu, Danramil mengingatkan warga agar tak kukuh berpegang pada prinsip egoisme kata 'pokok e'. Ia menceritakan bagaimana zaman reformasi dulu, kata 'pokok e' adalah kata sepihak tanpa menganut unsur musyawarah.

"Sama-sama kita mencari solusi, gak ada kata 'pokoke', tapi bagimana bisa berjalan dengan menemukan jalan terbaik lewat musyawarah. Jenengan (anda.red) kalau kesulitan, 3 pilar siap membantu mencarikan solusi. Toh mumpung ada pihak perusahaan di sini, sehingga keluhan bisa disampaikan langsung," tegas Kapten Inf. Hendy.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Soko, AKP. Yudi Hermawan dalam penuturannya mengulas, bahwa beberapa waktu lalu juga sudah ditunjuk salah satu warga untuk menyambung lidah dari warga masyarakat lain terkait kegiatan PHE-TEJ di Desa Jegulo, Kecamatan Soko ini.

"Kami mohon kepada warga, jangan sampai terjadi tindakan anarkis sehingga dapat berurusan dengan hukum. Meskipun kami tahu jika warga di sini dapat mengolah pikiran secara jernih," terang Kapolsek Soko.

Selebihnya, manejemen PHE-TEJ yang dihadiri oleh Eko Suryobroto selaku Humas menegaskan, kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh PHE-TEJ hanya berjangka waktu sekitar 6 bulan. Dan, bila dikemudian hari ditemukan sumber minyak maka akan ditindaklanjuti.

Sebaliknya, apabila tidak memenuhi apa yang telah ditentukan terkait sumber minyak, maka sumur apapun hasil eksplorasi tersebut akan ditutup. Terkait lahan yang sudah di bebaskan, maupun akses jalan yang sudah dibuat, maka akan menjadi aset dan tanah negara termasuk jalan menuju lokasi pengeboran.

Alhasil, terkait fasilitas umum yang dilalui kendaraan perusahaan akan diperhatikan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE)-TEJ. Mengingat, banyak titik umum layaknya tempat ibadah, taman pendidikan Al-Quran, sampai saluran gorong-gorong yang terkena dampak.

"Kita akan menginventarisir fasilitas umum apa yang menjadi usulan warga," ujar Eko.

Selanjutnya, disaksikan oleh Forkopimka Soko berikut pihak perusahaan, warga mestu membentuk tim kecil untuk menjembatani apa yang menjadi aspirasi masyarakat di lain hari apabila muncul persoalan lain. [feb/rom]