Nina, Guru Otomotif yang Kreatif

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkenal dengan para siswanya yang super aktif, apa lagi siswa jurusan otomotif. Tak sedikit, baik guru mata pelajaran maupun guru kejuruan harus pandai-pandai menguasai suasana kelas agar kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan dengan kondusif.

Umumnya, banyak ditemui Guru SMK lelaki yang mengajar tentang dasar-dasar, teknik, serta praktik dunia otomotif. Lelaki dan otomotif sudah menjadi rumus satu kesatuan yang melekat dengan menyandang kata 'keren' dan 'Macho'. Namun demikian, ada juga guru perempuan yang mengajar kejuruan Otomotif lho. Perempuan 'keren' dan 'macho' dong jadinya?

Adalah Nina Himawati. Perempuan yang akrab disapa Nina itu lebih dari dua tahun mengajar di salah satu SMK Negeri yang ada di Kecamatan Singgahan.

Meski perempuan, namun profesionalitas lulusan pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Teknik, Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya itu tak bisa diremehkan. Banyak pendekatan serta model-model pembelajaran yang diterapkannya guna mengatasi siswa yang super aktif.

"Meskipun perempuan, boleh dong jadi guru otomotif. Mengajar siswa SMK itu banyak tantangannya," ujar Nina saat ditemui blokTuban.com di kediamannya di Desa Saringembat, Kecamatan Singgahan.

Sebagai kegemaran, serta melanjutkan kiprah orangtuanya yang juga mengajar dan menekuni bidang otomotif, cukup banyak pengalaman yang diperoleh dara kelahiran 23 tahun silam itu.

nina-1

Cara mengambil sikap, mulai dari memberi ketegasan, memotivasi siswa, serta beraneka macam strategi telah banyak dipelajarinya sejak dia mulai mengajar sewaktu di tingkat III kuliah.

Tak dipungkiri, rasa jenuh dan sebal pun sering melanda. Namun semua itu mudah dikalahkan dengan semangatnya untuk mencerdaskan tunas-tunas bangsa.

"Wah, siswa SMK itu beda-beda tipenya. Ada yang pintar, begitu juga sebaliknya. Banyak sih yang aktifnya super, tapi semua itu harus dihadapi dengan sabar. Jika dinikmati sungguh-sungguh, rasanya itu lucu, konyol, ya seru juga," tambah putri suling dari tiga bersaudara itu.

Selain menjadi guru kejuruan otomotif, Nina juga memiliki aktivitas selingan yang sangat feminim. Beda dengan kesehariannya yang bergelut dengan materi juga praktik mesin, dia pun suka merajut tas-tas imut yang disulam dengan tangan kreatifnya.

Sudah banyak karya tas rajutan, mulai dari tas kecil kantong handphone, hingga tas-tas kekinian ukuran besar yang sudah banyak di pesan masyarakat.

Tak sampai disitu, bisnis boneka modif dengan berbagai kostum karakter juga dilakoni perempuan manis itu.

Menurutnya, kedua bisnis dan usaha selingan itu baru-baru ini dilakukannya, sambil tetap menjadi guru.

"Hanya suka saja. Sambil santai di rumah, sekalian buat tas rajut. Semua kegiatan tetap jalan. Guru iya, buat tas juga iya, bisnis juga iya," pungkas Nina kepada blokTuban.com. [feb/rom]