Anak Desa, Karyawan Pabrik, yang Lolos Komisioner KPU

Reporter: Nidya Marfis

blokTuban.com - Perawakannya tergolong tinggi besar. Cara bicaranya kalem. Dia akan sedikit menaikan intonasi suara pada hal-hal yang menurutnya penting saat berbicara. Karyawan pabrik itu dengan telaten menjawab pertanyaan kami satu persatu.

"Saya anak petani, lahir dan besar sampai sekarang tinggal di desa. Sampai sekarang selain kerja sebagai karyawan saya juga masih bertani di desa," katanya mengawali perbincangan.

Namanya, Moh Nurokhib, lahir 12 April 1989 silam. Lahir dan juga tinggal di RT 06 RW 01 Desa Temaji. Sebuah desa yang berjarak sekitar 20 kilometer di sisi barat kota Tuban, tepatnya di wilayah administratif Kecamatan Jenu.

Hari ini, Rabu (12/6/2019), Rokib, begitu dia disapa, mendapat kabar istimewa. Jerih payahnya selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Dia dinyatakan lolos sebagai salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tuban setelah menyingkirkan ratusan pendaftar lain dari kota yang sama. Posisi yang cukup mentereng dan diidamkan banyak orang.

Proses cukup panjang dia lalui sebelum dinyatakan lolos sebagai salah satu komisioner KPU Tuban. Pria yang mendapat gelar sarjana dari STITMA Tuban itu haru mengikuti serangkaian tes yang melelahkan. Mulai dari tes administrasi, psikologi, kesehatan dan wawancara.

"Selain itu berkat doa dan dukungan dari keluarga juga sahabat-sahabat saya," jelas pria yang aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban selama mahasiswa.

Rokib merupakan pendatang baru di dunia penyelenggaraan Pemilihan Umum. Namanya bisa jadi belum setenar beberapa komisioner KPU yang juga dinyatakan lolos di Tuban. Selama ini dia lebih banyak aktif di kecamatan sebagai Pengawas Pemilu Kecamatan Jenu. Atau berkiprah sebagai Ketua Karang Taruna desa tempat dia tinggal.

"Saya memang orang desa Mas. Jadi selain karyawan juga lebih banyak melakukan kegiatan bersama warga dan pemuda desa," terang suami dari Nurul Febriyanti ini.

Hidup sebagai orang desa tidak menjadikan dia terbelenggu. Sejak dia mulai bekerja, bersama teman-temannya mendirikan Serikat Pekerja Nasional di perusahaan dengan dia yang dipercaya sebagai ketua. Dia juga tergolong aktif di kegiatan silat PSHT dan turut aktif di isu-isu industrialisasi karena desa yang menjadi ring 1 beberapa perusahaan besar.

"Saya akan terus belajar. Sebagai komisioner KPU adalah kepercayaan, tantangan, dan amanah baru yang harus saya jaga," tandasnya. [nid/ito]