Siang Ini WhatsApp, IG, dan FB Kembali Normal

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabar gembira bagi pengguna media sosial, siang ini Sabtu (25/5/2019) WhatsApp, IG, dan Facebook kembali normal. Pengiriman foto maupun video pun berjalan lancar, sama seperti sebelum aksi tanggal 22 Mei di Jakarta.

Kementrian Kominfo melalui Twitternya menuliskan "Selamat menggunakan internet dengan lancar tanpa hambatan kembali ya 🙏 Mari gunakan ruang siber ini untuk hal-hal yg positif aja 🤗 Happy weekend #SobatKom! #SemaiDamai. Tulis Kementrian Kominfo pada pukul 13.08 Wib".

Tweet ini langsung banjir retweet sebanyak 1.489 dan 1082 menyukai. @Nadir Mutu berkomentar Alhamdulillah.. Makasih ya kominfo..! Salam buat pak menteri.. Mmuuaacch 😁. Ada pula komentar lain seperti yang ditulis @Salwaluna Maryam Loh gak konsisten nih. Kalau mau mendidik masyarakatanya kaya negara2 maju , gpp matiin lg aja kaya kemarin. Seru kok. Jangan cuma matiin buat pilpres 🤣🙄

Para pengguna medsos di Kabupaten Tuban juga senang dengan lancarnya akses internet. Abdur Rokim langsung menonaktifkan aplikasi VPN yang sebelumnya dipakai saat medsos down.

"Kiriman foto kemarin langsung terkirim hari ini," kata Rokim sapaan akrabnya.

Kepala Diskominfo Tuban, Heri Prasetyo saat dikonfirmasi reporter blokTuban.com belum merespon. Apakah pengaktifan ini hanya sementara atau akan dilakukan kembali oleh pemerintah saat kondisi genting.

Sebagai catatan, Pemerintah memblokir sebagian fitur aplikasi chatting, di antaranya adalah fitur mengirim gambar dan video. Menko Polhukam Wiranto menegaskan pemblokiran itu upaya mengamankan negeri.

"Saya juga menyesalkan ini harus kita lakukan, tapi ini suatu upaya untuk mengamankan negeri yang kita cintai ini," kata Wiranto dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut pembatasan akses media sosial (medsos) bersifat sementara dalam rangka menghindari penyebaran kabar bohong atau hoax.

"Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap. Pembatasan dilakukan terhadap platform media sosial, fitur-fitur media sosial--tidak semuanya--dan messaging system," kata Rudiantara dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Rudiantara menyebut modus penyebaran kabar bohong itu berawal dari tangkapan layar di medsos. Setelahnya kabar yang belum jelas kebenarannya itu disebarkan di aplikasi perpesanan WhatsApp. [ali/ito]