Ketika Bupati Dongengkan Alat Musik Ajaib dan Sejarah Tuban

Reporter: M. Anang Febri 

blokTuban.com- Hari jadi ke-725 Kabupaten Tuban telah resmi dilaunching secara resmi oleh Bupati Tuban, Fathul Huda di Alun-Alun Tuban, Rabu (10/10/2018). Sejumlah agenda dikemas secara rapi pada rangkaian Hari Jadi Tuban (HJT) tersebut.

Acara itu dirangkai dengan gebyar PAUD yang dihadiri 12.000 lebih anak PAUD beserta guru pengajar. Juga dikenalkan Gerakan Nasional Baca Buku (Gernasbaku) sebagai pendukung bahan ajar guru kepada murid.

Bupati Tuban sempat mendongeng di hadapan anak-anak. Dongeng Alat Musik Ajaib dan tentang asal usul Tuban diceritakannya. Dengan antusias, anak-anak menyimak apa yang dituturkan Fathul Huda.

"Zaman dulu ketika berdakwah, Raden Makdum Ibrahim dari Tuban sering berdakwah dengan seperangkat alat musik gamelan yang disebut Bonang," ujar Bupati memulai bercerita pada anak-anak.

Bonang sendiri adalah jenis alat musik yang terbuat dari bahan kuningan, yang bagian tengahnya menonjol mengikuti bentuk lingkaran. Bupati juga berinteraksi lebih pada anak-anak yang hadir.

"Karena berdakwah dengan alat Bonang, ia pun dipanggil sebagai Sunan Bonang,’’ terang Bupati.

Dikisahkannya pula, Sunan Bonang pernah menaklukan seorang pimpinan perampok bernama Kebondanu dengan hanya menggunakan seutas tambang dan Bonang. Begitu Bonang ditabuh, Kebondanu dan anak buahnya tak mampu bergerak.

"Sehingga gagallah mereka melakukan perampokan sejak itu. Ketika Bonang dibunyikan, mereka tak bisa bergerak. Sejak itu Kebondanu dan anak buahnya menjadi murid setia Sunan Bonang. Tahu ya anak-anak?" tanya  Bupati. 

Di lain waktu, ada seorang mahaguru yang datang dari India berlayar ke Tuban untuk beradu kesaktian dengan Sunan Bonang. Namun, di tengah laut, perahunya terbalik karena dihantam badai. Semua kitabnya berjatuhan di dasar laut. 

Kemudian di tepi pantai, tanpa sengaja ia bertemu dan bercerita kepada seseorang yang bertongkat. Tiba-tiba saja, orang bertongkat mencabut tongkatnya yang menancap di pasir dan mendadak tersemburlah air dari bekas lubang tancapan tongkat itu, membawa semua kitab yang dibawanya.

"Itukah kitab tuan yang tenggelam di dasar laut," kata Bupati seakan-akan menirukan logat orang bertongkat.

Orang bertongkat tadi adalah Sunan Bonang. Mengetahui itu, mahaguru dari India tadi pun langsung bertekuk lutut dan memohon dijadikan murid dari Sunan Bonang. [feb/ono]