PWI Tuban, Gelar Acara Puncak HPN

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Puncak Hari Pers Nasional (HPN) ke-72, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menggelar acara diskusi publik dan lomba pameran foto tingkat pelajar, Kamis (15/3/2018).

Acara diskusi yang bertema 'Pers Sebagai Pemersatu Bangsa' itu terselenggara di pendopo Kridha Manunggal Tuban, yang turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, organisasi kepemudaan, insan pers, dan para pelajar.

Selain itu, turut hadir pula sebagai pemateri, Wakil Bupati Tuban, Sekretaris PWI Jatim, dan Dewan Pers yang dihadiri oleh Sabam Leo Batubara.

Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto dalam sambutannya menyampaikan, keberadaan pers saat ini jauh dari semestinya. Karena pada prakteknya kebebasan justru disalahgunakan oleh oknum yang mengaku wartawan, mereka memanfaatkan pers untuk tujuan kepentingan pribadi.

"Ada yang melakukan pemerasan baik secara pribadi maupun kelompok, itu juga terjadi di Tuban. Banyak laporan sudah masuk ke kami," jelas Pipit sapaan akrabnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein mengatakan, peran pers di era demokrasi ini sangat diperlukan, guna mencerdaskan masyarakat.

Jangan sampai masyarakat selalu mendapat pemberitaan yang tidak benar, apalagi tidak berimbang. "Di hari pers ini mari kita kaji secara hakiki, bagaimana peran pers itu sendiri," ujar Wabup dua periode.

Sementara itu, sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji menyatakan, peran pers secara hakiki adalah kontrol terhadap pemerintahan. Pers juga harus mencerdaskan, dan jangan sampai memberitakan hal yang tidak benar.

"Wartawan harus bisa membedakan apa itu pers dan apa itu sosmed. Sosmed bukan merupakan produk jurnalistik, itu yang harus diketahui," tambahnya.

Sementara Sabam Leo Batubara menerangkan, pers jangan sampai menjadi alat hasut. Dalam arti alat yang disengaja untuk menimbulkan kegaduhan dalam negeri.

"Oleh karena itu seseorang harus bisa mencermati berita yang benar dan yang salah. Satu lagi, pers jangan digunakan untuk memeras pihak-pihak tertentu," pungkas Leo Batubara yang juga mantan wakil ketua Dewan Pers. [hud/rom]