Panen Melimpah, Harga Jagung Melemah

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Banyaknya tanaman jagung yang telah masuk masa panen di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Tuban, seperti Kecamatan Grabagan, Rengel dan Soko, rupanya juga disertai harga jual yang rendah.

Dari data yang berhasil di himpun blokTuban.com, harga pada masing-masing daerah cukup bervariasi. Rata-rata harga jagung kering milik petani tersebut berkisar di angka Rp2.900 hingga Rp3.200 per Kilogram (Kg).

Salah seorang petani di Kecamatan Soko, Trisno mengungkapkan, harga jagung kering di daerahnya hanya dihargai Rp2.900/Kg oleh pemborong.

"Di sini harga jagung hanya Rp2.900, kalau Rp3.000 itu sudah masuk bagus. Jagung di sini memang kualitasnya masih kalah sama daerah Rengel dan Grabagan," kata lelaki asal Desa Simo, Kecamatan Soko itu saat ditanya tim blokTuban.com soal harga dan kualitas jagung di daerahnya, Minggu (25/2/2018).

Dia menambahkan, hasil jagung yang ditanam di desanya memiliki tingkat kering yang kurang baik pasca panen, ketimbang jagung di daerah Rengel dan Grabagan.

"Jagung di sini kusut, kalau di daerah atas perbukitan kan keringnya cukup bagus," pungkasnya.

Hal Senada juga disampaikan oleh Suparlan, petani jagung Desa/Kecamatan Grabagan. Banyaknya stok jagung di wilayah tersebut dirasa menjadi salah satu faktor harga jagung kering berada di bawah Rp3.000/Kg.

"Kalau dari segi harga, kita gak masalah. Panenan bagus, laku dijual asal gak anjlok parah saja kita sudah syukur," ungkapnya.

Sementara itu, di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, harga jagung kering milik petani setempat bisa dikatakan cukup lumayan. Sebab, harga satuan kilo dari jagung kering di sana bisa laku hingga Rp3.500.

"Jagung kering per kilogramnya paling bagus Rp3.500. Yang kualitasnya biasa sekitar Rp3.200. Pokoknya harga jagung kering di atas Rp3.000," papar Mak Mi, salah seorang petani jagung Desa Maibit. [feb/rom]