10 Ladang Gas RI dengan Produksi Terbesar

Reporter: -

blokTuban.com - Satuan Kerja Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting gas Indonesia selama‎ semester pertama 2017 mencapai 7,512 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Terdapat 10 ladang gas penyumbang terbesar capaian lifting gas tersebut.

Berdasarkan data SKK Migas, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (10/7/2017), dari 7,512 MMSCFD produksi gas ‎selama semester I 2017, 80 persen berasal dari 10 ladang atau blok migas yang memproduksi gas terbesar.

Blok tersebut adalah‎:
1. Mahakam‎, dioperatori PT Total E&P Indonesia, memproduksi gas 1,504 MMSCFD.
2. Berau,Wiriagar, Muturi, dioperatori BP Tangguh, memproduksi gas 1,168 MMSCFD.
3. PT Pertamina EP, ‎dari blok migas yang ada di seluruh Indonesia, dengan produksi 955 MMSFD.
4. Coridor, dioperatori ConocoPhillips Ltd, dengan produksi 980 MMSCFD.
5. Senor Toili, dioperatori, JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi, dengan produksi 309 MMSCFD.
6. Jabung, dioperatori oleh Petrochina International Jabung Ltd, dengan produksi 256 MMSCFD.
7. Natuna Sea Block A, dioperatori oleh Premier Oil Natuna Sea B.V., dengan produksi 239 MMSCFD.
8. South Natuna Sea B, dioperatori Medco Natuna, dengan produksi 227 MMSCFD.
9. ONS &‎ OFF. Kangean, dioperatori Kangean Energy Indonesia Limited, dengan produksi 203 MMSCFD.
10. Sanga-Sanga, dioperatori VICO, dengan produksi 153 MMSCFD.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi berharap dalam waktu dekat ada ladang migas yang bisa dikembangkan, sehingga dapat menambah produksi gas nasional. "Ini menghasilkan 80 persen produksi gas Indonesia, tapi kalau ada yang bisa ditangani jadi besar boleh juga," ucap Amien.

Sebelumnya, Amien juga mengungkapkan realisasi produksi migas pada pertengahan 2017 tersebut mencapai 98,4 persen, dari target produksi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 1,96 juta BOEPD.

"Realisasi produksi migas jika dibandingkan rencana kerja anggaran, produksi migas semester I 2017 mencapai 99,5 persen dengan target 1,94 juta BOEPD," kata dia

Produksi migas tersebut berasal dari 71 Wilayah Kerja (WK) migas berproduksi, yang dioperatori 85 perusahaan migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

‎Amien merinci, rata-rata lifting minyak bumi sampai semester pertama 2017 sebesar 802 ribu barel per hari (bph). Angka ini sekitar 98 persen dari target dalam APBN 2017 yang sebesar 815 ribu bph, atau 99,2 persen jika dibanding target rencana kerja anggaran ‎808,4 bph.

Untuk gas bumi, lifting sampai semester pertama 2017 sebesar 6,338 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sekitar 98,4 persen dari target APBN sebesar 6,440 MMSCFD. Sedangkan jika dibandingkan target rencana kerja anggaran, baru 99,7 persen ‎dari 6,3 MMSCF.

"Secara total, capaian lifting migas Indonesia per 30 Juni 2017 adalah 1,9 juta BOEPD," dia menandaskan.

*Sumber: liputan6.com