Kelola Sumber Ngerong, Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Gununganyar

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Air bersih pada kehidupan kedepan menjadi kebutuhan yang sangat vital. Sebab itu, pengelolaan sumber air menjadi kunci bagaimana nantinya kebutuhan air dapat disesuaikan sebagaimana mestinya.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Desa Gununganyar, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, mengelola PDAM yang bergantung pada sumber air Ngerong. Sumber air yang berada di desa setempat mulai dilakukan inventarisasi dan normalisasi guna kepentingan warga.

Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Gununganyar, Sujani menuturkan, tahun lalu pembangunan tampungan air telah dilakukan. Pada beberapa meter dari titik sumber air, tampungan air berukuran kurang lebih 3 mater persegi dibangun untuk kemudian air dialirkan ke warga melalui saluran pipa.

"Pembangunan PDAM dialokasikan dari Dana Desa sekitar Rp50 juta," terang Sujani.

Sejauh ini, lanjut Sujani, sumber air tidak dikontrol dan bermuara begitu saja ke hilir. Namun, dengan adanya PDAM desa dan normalisasi waduk Ngerong dapat mengatur aliran air yang mengalir ke rumah warga ataupun untuk irigasi persawahan warga.

Informasi yang dihimpun blokTuban.com, terdapat sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang bergantung sumber air tersebut. Dari sekian KK, tersebar di sejumlah Dusun diantaranya Pungguk, Krajan atau Dukuan Kintelan, Dukuan, Randu Pagir dan Cabean.

Namun, adanya PDAM desa tersebut tidak sertamerta diterima warga setempat, tutur Sujani. Dari 800 KK yang ada, baru sekitar 300 KK yang mengambil air melalui pipa yang dihubungkan dengan tampungan air.

Diketahui, pengambilan air PDAM Desa Gununganyar tiap bulannya dipungut biaya. Tiap bulan, warga dikenakan biaya Rp1.500 per meter. Biaya tersebutlah yang nanti digunakan mengelola dan perawatan mesin PDAM.

"Kesadaran masyarakat masih kurang. Karena mereka beranggapan, air milik desa kenapa harus bayar," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang warga pengguna air PDAM desa setempat, Anisa saat ini mengaku lebih mudah mengambil air. Saat blokTuban.com bertandang ke kediamannya, ia menunjukkan meteran atau alat yang digunakan untuk menghitung berapa jumlah air yang digunakan dalam sebulan.

"Tinggal putar kran air sudah keluar. Tapi waktu listrik mati air juga berhenti karena tampungan di atas untuk menaikkan air butuh tenaga listrik," ujar ibu satu anak tersebut. [dwi/rom]

pdam-tub

pdam-tub-1