Mengenal Ketokohan Syekh Ahmad Mizan Sunan Penambaangan (1)

Oleh: Suantoko

blokTuban.com - Hembusan angin dari selatan malam itu, sayup-sayup menerpa kulit ari, menambah asri suasana kompleks pemakaman di Dusun Cungkup Desa Penambangan Kecamatan Semanding. Makam Cungkup, begitulah masyarakat setempat menyebutnya. Kompleks makam yang luas dan ditumbuhi pohon-pohon besar itu, tampak bersih. Hal ini dikarenakan kompleks makam tersebut selalu dibersihkan setiap hari. Bahkan, ketika saya berziarah pada malam hari, juru kunci makam bersama beberapa pemuda setempat tampak menyapu dan membakar daun-daun kering yang berserakan.

Hanya ada beberapa makam saja, di kompleks makam tersebut. Salah satu dari beberapa nisan tersebut adalah makam tokoh pewalian di Desa Penambangan yang dikenal dengan sebutan Syekh Ahmad Mizan atau Sunan Penambangan. Ketokohan Ahmad Mizan tidaklah asing bagi warga Penambangan. Syekh Penambangan merupakan satu dari tiga tokoh desa yang dihormati keberadaanya oleh masyarakat setempat. Dua tokoh yang lain yaitu Minak Cluring dan Kyai Karang Pacar. Masyarakat Penambangan menyebut Kyai Karang Pacar dengan sebutan Mbah Kamdawa, karena makamnya sangat panjang.

Silsilah Syekh Ahmad Mizan

Versi lama mengatakan bahwa Syekh Ahmad Mizan merupakan cucu Sunan Bejagung Lor. Berdasarkan catatan yang dihimpun oleh Khasan, tokoh masyarakat Desa Penambangan, sekaligus juga pengasuh Ponpes Al Mubarok, menyebutkan bahwa versi terbaru yang diperoleh dari Pati menerangkan Syekh Ahmad Mizan merupakan putra dari Abdul Qohar bin Sumo Hadi Negoro bin Hadi Ningrat bin Abdur Rahman bin Syihabbudin bin Muhammad Kebungsuan bin Husein Jamaluddin Al Akbar bin Muhammad Sholibul Murobath bin Alwiy bin Abdul Malik bin Abdullah bin Abdullah bin Ahmad Jalaluddin bin Ali Kholi Qosam bin Alwiy bin Ubaidillah bin Jafar Ashodiq bin Ali Al Uroidhi bin Muhammad bin Isa bin Ahmad Al Muhajir bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Fatimah Az Zahro Binti Nabi Muhammad Saw.

Ada versi lain yang akan diberikan kepada pihak pengelola makam yaitu versi dari Rubaidi Atas Angin. Dari beberapa versi yang ada, pihak pengelola makam akan membandingkan beberapa macam versi untuk mendapatkan satu versi yang sahih. (Bersambung)

*Penulis adalah pegiat budaya dan literasi di Kabupaten Tuban.