Reporter : Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Nasib memprihatinkan harus diterima Juwadi, 34. Sehari-harinya, pemuda yang tinggal di Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini hanya terbaring di tempat tidurnya.
Sudah sembilan belas tahun ini Juwadi lumpuh karena kecelakaan. Dia tinggal bersama ibunya, Nur Halimah, beserta kakaknya. Untuk makan, minum dan mandi, ia dibantu oleh ibu dan saudaranya.
Nur Halimah, Ibu Juwadi mengatakan, berbagai macam cara sudah ditempuh, agar anaknya mendapatkan kesembuhan. Segala saran dari orang pun juga sudah dilakukan demi putra tercintanya.
“Dulu sudah pernah saya obatkan ke Solo, tapi belum sembuh juga. Habis itu juga saya pijatkan ke ahli saraf, dengan cara tukang pijatnya saya datangkan ke rumah,” ungkap Ibu dua anak ini kepada blokTuban.com, Minggu (5/6/2016).
Bu Nur Halimah adalah seorang buruh tani. Selain dari hasil tani dia juga sebagai tukang pijat biasa. Biaya besar sudah dikeluarkan namun Tuhan belum memberikan kesembuhan kepada Juwadi.
“Harapan saya sebagai ibu, kepingin sekali dia seperti teman-teman seusianya. Juwadi bisa jalan lagi dan sehat. Kini hanya bisa berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk bisa menyembuhkan Juwadi,” imbuhnya saat ditemui di rumahnya yang berada di depan Madarasah Tsanawiyah (MTs) Medalem.
Penghasilan yang tidak terlalu besar itu, juga membuat pengobatan anaknya harus tertunda. Juwadi beserta keluarganya masih tetap bersyukur, karena masih diberi kesehatan dan umur panjang.
Pihak keluarga hanya berharap kepada Pemerintah Pusat dan pemerintah setempat, untuk memberikan bantuan pengobatan yang layak dan gratis. Sehingga, Juwadi bisa sembuh dan normal kembali.
Sementara, saat diwawacarai oleh Wartawan blokTuban.com , Juwadi masih bisa mengingat waktu dirinya jatuh dari sepeda motor tahun 1997 silam.
“Saat itu saya sudah lulus MTs, kecelakaannya di Bangilan. Saraf belakang saya mungkin ada yang putus atau gimana, sehingga saya harus seperti ini,” ujar Juwadi. [rof/col]