Hujan Disertai Berangin, Ancam Rubuhkan Rubuha

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Hujan lebat disertai angin kencang menjadi ancaman bagi sejumlah petani di Keacamatan Plumpang. Pasalnya, sebagian rubuha atau rumah burung hantu yang terbuat dari kayu bambu akan rubuh.

Salah seorang petani asal desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Heri mengatakan, kendala sebagian petani yang memiliki rubuha di tengah sawah saat musim hujan adalah terjangan angin. Angin kencang yang dibawa oleh hujan bisa-bisa menyebabkan rubuha rubuh.

"Ada sebagian rubuha memang terbuat dari besi tapi sebagian besar terbuat dari kayu," kata Heri.

Burung hantu dinilai cukup efektif untuk menangkap tikus atau hewan pengerat tersebut oleh petani. Maka dari itu, mereka menyayangkana apabila rubuha tidak mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Ditemui terpisah, Camat Plumpang, Sudarmaji mengatakan, pembangunan konstruksi rubuha dianggarkan dari alokasi dana desa (ADD). Dimana ADD sendiri diperuntukkan sebagai pemberdayaan desa.

"Saat ini sudah sepuluh desa yang memanfaatkan burung hantu untuk menangkap tikus. Kedepan semua desa yang ada di Plumpang akan diusahakan ada pengembangbiakan burung hantu," kata Sudarmaji.

Penggunaan burung hantu yang dapat dikatakan efektif tersebut, menurut Sudarmaji akan dianggarkan ADD. Dalam kurun waktu tertentu, setiap satu ekor burung hantu bisa menangkap 30 hingaa 35 ekor tikus.

Konstruksi rubuha yang memadai menjadi kunci berjalan tidaknya pemanfaatan burung hantu sebagai pembasmi hama alami. Konstruksi rubuha yang notabene masih terbuat dari kayu, tak hayal bakal rubuh tersapu angin. [dwi/rom]