Akibatnya Jika Bayi Sering Tidur Tak Nyenyak

Reporter: --

blokTuban.com - Jangan anggap sepele, tidur merupakan momen penting bagi bayi. Tak hanya sekedar mengilangkan rasa lelah, tidur dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi. Sayangnya, banyak orangtua tak menyadari momen penting saat bayi tidur.

Dokter Spesialis Anak yang juga konsultan tumbuh kembang, Soedjatmiko menjelaskan, ada dua fase atau siklus tidur pada bayi, yaitu REM (Red Eye Movement) dan non-REM. "REM itu tidur yang bola matanya, jarinya bergerak-gerak, kalau non-REM itu tidur dalam, enggak bergerak, sunyi," jelas Soedjatmiko dalam acara Jelajahi Dunia Tidur Bayi Bersama Pampers di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Kedua fase tidur itu bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi jika terganggu. Misalnya, saat fase tidur REM dan non-REM anak sering terbangun. Jika terganggu saat fase REM dapat mengganggu perkembangan emosi dan kognitif bayi. Sedangkan, pada fase non-REM bisa menghambat pertumbuhan fisik bayi. Sebab, saat fase non-REM, terjadi pelepasan hormon pertumbuhan.

"Kalau fase REM, pertumbuhan otak lebih dipacu, setiap rangsangan sel-sel otak, neurotransmiter, merangsang aktivitas otak. Jadi sangat penting," terang Soedjatmiko.

Banyak hal yang menyebabkan tidur bayi tidak nyenyak, mulai dari suara, cahaya, suasana, hingga popok yang digunakan. Menurut Soedjatmiko, fase tidur ini sangat penting terhadap tumbuh kembang pada usia 2-3 tahun pertama. Untuk itu, usahakan bayi tidur nyenyak dan berkualitas.

(Sumber:health.kompas.com)