Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor ekonomi di berbagai negara termasuk di Indonesia. Dampak paling terasa terjadi pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sektor UKM mengalami dampak cukup dalam disebabkan adanya penurunan jumlah pembeli dan berubahnya frekuensi belanja masyarakat.
Pendapatan Kaupaten Tuban tahun 2022 diproyeksikan sebesar Rp2.081.873.318.487 atau turun 11,79 persen dibanding dengan tahun 2021. Ada tiga sumber pendapatan daerah Tuban yakni, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.556.364.111.487, pendapatan transfer Rp1.435.643.437, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp89.865.770.000.
Hama tikus merupakan salah satu sumber masalah yang sering dialami oleh para petani. Hal ini disebabkan karena tikus sering kali menjadi penyebab kerusakan pada tanaman dan menimbulkan kerugian bagi para petani.
Warung makan di Jalan Basuki Rahmat atau di jantung Kota Tuban yang sederhana kini mulai ramai dikunjungi pecinta kuliner seafood khas pedesaan. Nama warung yang mengusung konsep prasmanan tersebut ada
blokTuban.com – Pandemi Covid-19 membawa banyak dampak terhadap kehidupan masyarakat, termasuk pada pengusaha. Salah satu pengusaha yang merasakan dampak dari adanya pandemi ini adalah Narko, warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Para pemilik warung di utara jalan Daendels di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban harus gigit jari melihat lapak warungnya dirobohkan menggunakan alat berat oleh pekerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jawa Timur, Kamis (9/9).Â
Selama mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia, jumlah transaksi gadai di Kantor Pegadaian Tuban mengalami penurunan sekitar 5 persen.
Sejumlah pemilik warung dan pedagang alami penurunan omzet dengan diberlakukannya pembatasan jam malam pukul 21.00 WIB pada PPKM darurat ini.Â
Pedagang sayur di Pasar Baru Tuban terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Mereka mengeluh harga sayuran turun akibat penurunan jumlah pembeli.
Pemilik warung Wrong Way Natasay’s Ortula Al-Aksha alias Tatak divonis penjara kurungan selama 5 bulan Pengadilan Negeri (PN) Tuban, berkekuatan hukum tetap (inkrah) sejak Juni lalu.