Usaha Produksi Dispenser, Tak Ada Kaitannya dengan Pertamina
Pengusaha pom mini dengan sebutan pertamini kian menjamur. Melihat kondisi pasar, warga Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban mencoba memproduksi dispenser.
Pengusaha pom mini dengan sebutan pertamini kian menjamur. Melihat kondisi pasar, warga Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban mencoba memproduksi dispenser.
Masalah utama yang dihadapi Kabupaten Tuban saat ini adalah tingginya angka kemiskinan. Sementara, pertumbuhan pembangunan industri bisa dikatakan semakin menjamur.
Lesunya minat investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) telah berdampak terhadap menurunnya aktivitas eksplorasi. Dampaknya bukan hanya dirasakan dari sisi pemasukan negara, lebih jauh dampaknya justru lebih terasa pada sisi ekonomi makro nasional.
PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Field Cepu, berencana menggelar tatap muka bersama stakeholder di wilayah Kecamatan Bangilan. Upaya itu dilakukan menyusul adanya pelarangan melintas kendaraan alat berat jenis 'Crane' oleh warga beberapa waktu lalu.
Adanya penghentian sebuah kendaraan alat berat dari sub kontraktor Pertamina EP, dianggap warga sebagai pengingat perusahaan akan adanya unggah ungguh (tata krama) memasuki wilayah tertentu.
Sebuah kendaraan alat berat terparkir di halaman warga Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Selasa (18/7/2017). Menurut keterangan pemilik rumah, kendaraan alat berat jenis Crane itu rencananya akan menuju lapangan Migas di wilayah Tapen, Sidoharjo, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur.
PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field laksanakan kegiatan sosialisasi terkait rencana operasi di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.
Progres pemboran development untuk sumur Tapen-4 dan 5, pada cluster Tapen-2 mencapai 92 persen (%). Apabila tidak ada kendala yang berarti, pemboran bakal terlaksana pada triwulan ke-4 tahun 2017. <div dir="auto" style="color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"> </div>
Hingga kini, sebanyak 1.715 petani daerah penghasil Minyak dan Gas (Migas) di Kecamatan Singgahan dan Bangilan, 100 persen masuk dalam pendataan guna mendapatkan Kartu Tani. Kartu sakti tersebut, nantinya menjadi syarat untuk mendapatkan jatah pupuk.
Sistem pencairan pupuk bersubsidi bagi para petani akan dipermudah. Jika sebelumnya petani mencairkan pupuk bersubsidi melalui Gapoktan, maka ke depan tidak perlu dilakukan.