BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di Laut Utara Jawa bagian Timur. Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi mulai 10-13 Juni 2019 pukul 07.00 Wib.
Memasuki H+4 Lebaran, Pertamina Marketing Operation Region V melalui unit operasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Bali mencatat kenaikan penjualan Avtur masing-masing sebesar 22% dan 4% dari rata-rata normal harian.
Pasca Lebaran Idul Fitri yang jatuh pada Rabu (5/6/2019) sampai dengan H+2, penjualan LPG 3kg di Jawa Timur tercatat mengalami kenaikan tertinggi mencapai 21% dari rata-rata harian normal. Puncak kenaikan tersebut terjadi pada hari Senin (3/6/2019) atau H-2 Lebaran dengan penyaluran mencapai 4.585 metric ton (MT), dari rata-rata harian. Sehari berselang (4/6) atau pada H-1, konsumsi LPG 3kg masih mengalami kenaikan hingga 15% dari rata-rata harian.
Memasuki H+1 Lebaran, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V melakukan antisipasi terhadap kenaikan volume kendaraan di daerah Jawa Timur, khususnya bagi pemudik lokal dan wisatawan yang berangkat setelah Lebaran.
Berdasar evaluasi Tim Satgas RAFI (Ramadhan & Idul Fitri) 2019 Pertamina MOR V, peningkatan penyaluran BBM tertinggi di Jawa Timur terjadi pada H-4, Sabtu (1/6/2019) kemarin.
Mobil tangki BBM yang menjadi tempat dua warga tewas ternyata di bawah PT Pertamina Patra Niaga. Manajemen perusahaan ini, selaku operator pengelola mobil tangki distribusi BBM/BBK itu, menyampaikan belasungkawa yang mendalam
PT Pertamina MOR V Jabanusa ikut berduka cita atas meninggalnya dua buruh cuci lepas atau wiraswasta di dalam tangki truk BBM Nopol L 9723 UN di Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (3/6/2019).
Penyebab kematian dua buruh cuci truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban telah diungkap polisi. Korban tewas karena kekurangan oksigen saat di dalam tangki, bukan keracunan gas seperti isu yang berkembang.
BMKG Stasiun Meterorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mulai 29 Mei-1 Juni 2019. Tendensi gelombang diprediksi akan mencapai 2,5 meter di sebagian wilayah perairan, sebagai akibat peningkatan kecepatan angin timuran.
Bulan April 2019 lalu Badan Meteorologi Klimatologi dan Gofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tuban telah mengumumkan bahwa wilayah Bumi Wali telah memasuki musim kemarau. Sedikitnya ada empat fakta menarik yang harus disimak oleh masyarakat seputar musim kemarau tahun ini.