Sejarah Kelurahan Sidorejo Tuban dan Gendhok Merik yang Populer di Bawean hingga Madura

Kontributor: Nur Qur'ani Mulia

blokTuban.com - Kelurahan Sidorejo merupakan kelurahan di Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Kelurahan yang saat ini dipimpin oleh Warsito selaku Lurah Kelurahan Sidorejo terdiri dari 5 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT).

Kelurahan Sidorejo memiliki letak yang sangat strategis yang berbatasan dengan 6 Kelurahan, yaitu sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Gedongombo, utara berbatasan dengan Kelurahan Doromukti dan Sidomulyo, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegalagung, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Kembangbilo dan Kelurahan Latsari. 

Menurut Warsito (53 tahun) selaku Lurah Sidorejo mengatakan, terkait asal usul Kelurahan Sidorejo dahulunya adalah sebuah desa, kemudian seiring berjalanya waktu yang semakin berkembang, sehingga berubah menjadi kelurahan. 

“Kalo Sidorejo sendiri dulu itu masih desa yang saat ini sudah berubah menjadi kelurahan, jadi dulu masih dipimpin oleh kepala desa tapi sekarang sudah dipimpim oleh lurah yang sudah ditetapkan oleh keputusan Bupati,” Ujar Warsito kepada blokTubam.com saat diwawancarai, Kamis (08/06/2023).

“Jadi Sidorejo sendiri terbentuk karena perkembangan dari pada masyarakat yang dinamikanya yang berada di wilayah perkotaan ini.” Imbuhnya.

Adapun terkait tempat bersejarah Kelurahan Sidorejo memiliki Makam Sidopati, di mana Makam Sidopati merupakan makam leluhur Kelurahan Sidorejo yang dahulunya dijadikan panutan bagi warga setempat. 

Sedangkan terkait tradisi yang saat ini masih dilakukan masyarakat Sidorejo yaitu tradisi manganan atau sedekah bumi yang rutin dilakukan setiap satu tahun sekali.

“Nah kalau tradisi manganan itu dulu hiburanya ada tandhakan tapi sekarang dengan perkembangan zaman dirubah menjadi pengajian” Paparnya.

Kelurahan Sidorejo terbilang memiliki potensi yang cukup baik. Pasalnya, Kelurahan Sidorejo terdapat pengrajin gerabah atau kuali yang cukup mendongkrak perekonomian warga setempat, khusunya warga kampung merik. Hingga kini kampung merik dapat dikatakan sebagai ikon Kelurahan Sidorejo.

“Di sini sampai saat ini yang cukup berpotensi itu ada pengrajin gerabah atau kuali yang terbuat dari tanah atau istilahnya gendhok mbak kalo orang sini dan itu berada di pedukuhan merik sana. Kemudian itu dikirim di pasar dan sebagian besar dikirim di Bawean dan Madura dijadikan tempat untuk mengolah ikan” Jelasnya.

“Kampung Merik ini bisa dikatakan yang sebagai ikon kami dan itu juga yang menjadi produk unggulan kami.” Tutupnya.

Diketahui Kampung Merik sebenarnya berada di dua kelurahan, yaitu bagian utara masuk wilayah Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban Kota, sedangkan bagian selatan masuk wilayah Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. 

Tidak ada yang mengerti mengapa tempat itu disebut merik. Konon nama itu diambil dari nama salah seorang Belanda yang dulu menjadi Kepala Pabrik Gula di situ, yaitu Van Merc yang berada di sebelah kampung Merik yang masuk wilayah Kelurahan Sidorejo. 

Lebih lanjut, dulu gerabah merik sangat terkenal, terutama jenis kuali. Hampir semua pengrajin gerabah yang ada di kampung itu membuat kuali. Dikarenakan kuali lebih cepat laku dari pada gerabah lain seperti kemaron, cobek, dan lainnya. 

Adapun mayoritas mata pencaharian penduduk Kelurahan Sidorejo saat ini yaitu sebagian besar pegawai baik pegawai swasta maupun negeri dan selebihnya sebagai pedagang. Sedangkan mayoritas agama penduduk sekitar yaitu Islam. [Lia/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS