Ini Identitas ABK Kapal China Asal Tuban yang Tenggelam dan Hilang di Samudera Hindia

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Sebuah kapal ikan milik dengan bendera China, Lu Peng Yuan Yu 028 terbalik dan tenggelam di Samudera Hindia pada Selasa (16/05/2023). Dalam tragedi naas tersebut terdapat 17 WNI Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang, salat satunya berasal dari Kabupaten Tuban. 

ABK yang berasal dari Kabupaten Tuban tersebut bernama Riska Dwi Evendi (27) warga Kelurahan Sukolilo Kecamatan/ Kabupaten Tuban. Vendi diketahui sudah mulai menggeluti dunia pelayaran sejak 2019 silam, setelah mengikuti pelatihan di Pemalang Jawa Tengah. 

Menurut ayahnya Darmaji (50) pada pelayaran pertamanya, Vendi bekerja di Amerika Selatan dengan durasi kontrak 2 tahun, setelah itu pada tahun 2022 ia kembali berangkat berlayar, namun bukan di tempat yang sama, ia bertugas dengan kapal milik perusahaan China. 

"Anak saya baru ikut ke China pada tahun lalu," ujar Darmaji kepada blokTuban.com, Senin (29/05/2023). 

Di perusahaan barunya ini, Vendi bisa lebih sering pulang ke rumah pasalnya dalam setiap 6 bulan ketika kapal sedang bersandar ia akan langsung pulang ke Tuban dengan durasi 2 minggu hingga 1 bulan. 

Dan anak ke 2 dari 5 bersaudara ini terakhir pulang ke Kabupaten Tuban pada bulan November hingga Desember 2022.

"Anak saya pulang terakhir pada bulan November hingga Desember 2022, saat itu pas hendak balik berlayar ia bahkan nunggu Walimatul Tasmiyah ponakannya dulu," imbuhnya. 

Setelah itu sekitar tanggal 3 bulan Mei 2023 kapal yang dibuat bekerja Vendi bersandar di Amerika Serikat, untuk mengisi bahan bakar, dengan kesempatan itu ia menyempatkan diri untuk menghubungi keluarganya yang ada di Kabupaten Tuban. 

Saat itu Vendi memberikan kabar kepada orang tuanya bahwa perkiraan ia bisa pulang lebih awal. 

"Terakhir video call Vendi mengatakan kalau ia berencana pulang pada 22 Mei," bebernya. 

Menurut Darmaji, Vendi berencana pulang untuk mengkhitankan adiknya pada tanggal 16 Juli 2023 mendatang. 

Darmaji juga mengungkapkan bahwa anaknya merupakan anak yang tidak neko-neko. 

Kepada blokTuban Darmaji juga sedikit menceritakan kenapa Vendi bisa menggeluti dunia pelayaran, menurutnya saat itu usai lulus di MAN 1 Tuban.

Awalnya Vendi bekerja serabutan membantu orang tuanya di rumah, kemudian dengan berjalannya waktu, ada kesempatan untuk menjadi ABK dan dengan keinginan pribadinya.

Vendi ikut mendaftar dan ikut pelatihan di Pemalang Jawa tengah, dan kemudian pada tahun 2019 ia menjalani pelayaran pertamanya dan sampai saat ini.

Darmaji menambahkan kalau salah satu alasan Vendi berminat menjadi ABK ia berharap nantinya bisa mengangkat perekonomian orang tuanya. 

Atas musibah ini dari pihak keluar juga melakukan beberapa ikhtiar seperti setiap malam jumat akan melakukan doa bersama untuk keselamatan Vendi. 

"Harapan saya semoga Vendi bisa ditemukan dan pulang dengan selamat," tutupnya. [Nur/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS