Didukung Pertamina EP Sukowati Field, Desa Rahayu Tuban Menuju Kawasan Pertanian Organik

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban diplot menjadi kawasan pertanian organik. Program tersebut didukung oleh Pertamina EP Sukowati Field, melalui sosialisasi program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB), Minggu (21/5/2023). 

Program tersebut merespon kondisi lingkungan yang semakin memburuk akibat aktivitas manusia, termasuk di bidang pertanian konvensional yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Memburuknya kualitas lingkungan juga akan berpengaruh pada produktivitas dan kualitas produk pertanian kedepan.

Suyanto, perwakilan  dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kab. Tuban menyampaikan dukungan penuh atas terselenggaranya program Pertanian Organik di Desa Rahayu karena sejalan dengan visi misi pemerintah Kabupaten Tuban.

“Diharapkan program ini bisa berjalan dengan lancar serta mampu menjadikan Rahayu sebagai sentral pertanian organik di Kabupaten Tuban, sehingga nanti petani dari Desa Rahayu dapat membagi ilmunya ke desa-desa tetangga di di Tuban,” ujarnya dikutip dari laman resmi PEP Sukowati.

Turut hadir dalam kegiatan Sosialisasi PSRLB tersebut perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban, Camat Soko, Field Manager Sukowati, Pemerintah Desa Rahayu, lembaga pendamping CARRIOS serta kelompok tani Desa Rahayu.

General Manager Zona 11 Muhamad Arifin mengatakan komitmen perusahaan mendukung program tersebut dikarenakan sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sukowati telah melaksanakan pemetaan sosial sebagai dasar pelaksanaan program, antara lain 867 keluarga di Desa Rahayu berprofesi sebagai petani sawah, periode panen padi hanya satu kali setiap tahunnya karena mengikuti musim hujan, dan rata-rata pendapatan keluarga masih rendah di bawah Rp 2 juta/bulan.

Dalam sambutannya, Field Manager Sukowati yang diwakili Ivan Danubrata menyampaikan bahwa program ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang harus dilakukan kepada masyarakat sekitar areal perusahaan. “Jadi program ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat, sehingga tidak hanya perusahaan yang tumbuh besar namun juga masyarakat sekitar juga ikut merasakan manfaat adanya perusahaan di sekitar wilayahnya,” katanya.

Begitu juga Field Manager Sukowati Field, Totok Parafianto di konfirmasi akan ikut memonitoring program tersebut sehingga berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. “Program ini harus didukung, kita juga akan mengawal serta ikut memonitoring jalannya program ini,” tambah Totok.

Program ini diselenggarakan dengan di awali assessment lapangan selama 3 hari untuk melihat potensial masalah yang dihadapi petani, hingga kemudian dilaksanakan sosialisasi sebagai jembatan penyampaian keseluruhan kegiatan program selama satu tahun ke depan. Assessment didampingi oleh lembaga berkompeten yaitu CARRIOS (Carita Rindang Organik Sejahtera). Ketua CARRIOS Alik menyampaikan pentingnya bertransformasi dari kimiawi ke sistem organik sehingga bumi tetap lestari dan masyarakat tetap diuntungkan.

“Pola pertanian yang dilakukan oleh petani di Desa Rahayu ini ternyata sudah terbiasa dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimia, sehingga apa yang di konsumsi juga sebetulnya kurang sehat dan menimbulkan kerusakan pada lahan itu sendiri,” katanya.

Ketergantungan terhadap terhadap pupuk dan pestisida kimia juga diakui oleh petani di Desa Rahayu sangat sulit dihindari,  dimana pada saat musim tanam dilakukan pemupukan kimia dan penyemprotan antihama kimia.

PEP Sukowati Field Zona 11 berkomitmen membantu masyarakat untuk menanggulangi masalah yang selama ini dihadapi. Oleh karena itu, program ini diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan pertanian di Desa Rahayu hingga mampu memberikan manfaat serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. [Ali]

 

Temukan konten blookTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS