OJK Bersama Bursa Efek dan Perusahaan Sekuritas Tingktakan Literasi Keuangan Pasar Modal Syariah ke Kiai Tuban Melalui Jariaah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur (Jatim) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Jatim dan Phintraco Sekuritas memberikan penyuluhan keuangan digital di Tuban, Jum'at (12/5/2023).

Sasaran kegiatan literasi keuangan digital kali ini adalah santri, kiai, dan penyuluh agama se-Kabupaten Tuban. OJK berharap kegiatan yang difasilitasi Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) itu mampu meningkatkan pemahaman masyarakat Tuban soal keuangan digital, terutama masalah investasi.

"Prioritas kami adalah peningkatan literasi keuangan digital di kalangan pelajar, santri, ibu rumah tangga," kata Indrawan Nugroho Utomo, Kabag Pengawasan Pasar Modal OJK Kantor Regional 4 Jatim usai memberikan penyuluhan di Pondok Pesantren Bahrul Huda Tuban, Jum'at sore.

Data dari OJK Jatim menyebutkan, tingkat literasi keuangan digital warga Jatim di angka 54 persen. Meski angka tersebut lebih tinggi dari pusat, upaya sosialisasi harus tetap digencarkan.

Dicontohkan Nugroho, di kalangan masyarakat Jatim ada gap antara inklusi (mengakses) dan literasi (paham) di pasar modal. Data ini tentu menjadi PR bagi OJK untuk terus bergerak.

"Untuk itu pasar modal dipilih jadi tema khusus dalam sosialisasi keuangan digital di Tuban hari ini," imbuhnya.

Nugroho juga mengimbau kepada peserta yang tidak kurang dari 500 orang itu, agar waspada dengan iming-iming investasi. Upaya literasi keuangan digital ini semoga menjadi penangkal investasi ilegal yang kian marak di masyarakat saat ini.

"Modusnya sekarang banyak. Semoga ini jaadi penangkal investasi ilegal dan harapan OJK, ketika masyarakat saat ditawari investasi paham betul," harapnya.

Sedangkan Trainer Bursa Efek Indonesia, Asikin Ashar merasa terbantu dengan kegiatan-kegiatan masyarakat semacam ini. Dengan literasi keuangan digital ini masyarakat memiliki bekal ketika akan investasi di pasar modal atau saham.

Menurut Asikin, di kalangan santri dan kiai juga sangat perlu paham pentingnya investasi. Alasannya investasi ini beragam nilai manfaatnya secara ekonomi.

"Investasi ini untuk perencanaan masa depan. Contohnya bisa dipakai persiapan anak kuliah sekolah, biaya nikah, atau biaya pensiun," beber alumni aktivis PMII UNAIR tersebut.

Di dunia investasi, masyarakat harus paham betul legal, logis, dan apakah bisa diakses. Saat ini pun sudah ada nvestasi yang cocok, yaitu pasar modal syariah. 

Dari data BEI Jatim, di dunia saham saat ini calon investor bisa mengakses atau membeli lebih dari 800 produk. Serta 50 persen dari angka tersebut merupakan produk saham syariah.

"Potensi keuntungan yang didapatkan investor ada dua sisi. Pertama selisih jual beli dan yang kedua adalah deviden atau bagi hasil karena menjadi pemilik perusahaan," ulasnya panjang lebar.

Senada dengan OJK dan BEI, Phintraco Sekuritas juga memiliki tugas meningkatkan literasi keuangan digital di masyarakat bawah. Di era pasar digital pihaknya dituntut memberi layanan dan mencerahkan terkait pasar modal.

"Untuk itu kami bersama OJK dan BEI menyampaikan pengetahuan soal investasi legal. Di acara tadi kami juga memberi atau memfasilitasi langsung berinvestasi di pasar modal syariah," kata trainer Phintraco Sekuritas, Fajar Imanuddin.

Menurut Fajar, peserta yang rerata santri dan kiai itu mendapat layanan bimbingan langsung mengoperasikan aplikasi trading syariah. Setelah mereka paham mereka juga diajak praktek langsung.

"Tidak berhenti di sini saja, kami akan follow up pasca pembukaan akun bagaimana pengelolaan aplikasi agar mereka jadi investor yang sukses kelak," pungkasnya. [Rof/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS