Perbandingan Biaya Haji Antara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam Mana yang Lebih Mahal?

Oleh: Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Seperti diketahui Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1444 H/2023 M menjadi Rp69,19 juta, dari sebelumnya Rp39,9 juta.

Sementara itu tiga negara di Asia Tenggara dari Indonesia, Malaysia, Brunei menjadi penyumbang jemaah haji terbanyak setiap tahunnya.

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengkonfirmasi bahwa usulan kenaikan ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan.

“Usulan ini atas pertimbangan untuk memenuhi prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji. Formulasi ini juga telah melalui proses kajian,” ujar Yaqut seperti dikutip dari siaran pers Januari 2023 lalu.

Meski demikian, kenaikan biaya haji di Indonesia yang mencapai dua kali lipat ini diklaim masih termurah diantara kedua negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dikutip dari Lembaga Tabung Haji (TH), BPIH di Malaysia mencapai 28.632 RM atau sekitar Rp 100 juta. 

Pada biaya perjalanan ibadah haji (bipih) yang ditanggung tiap jamaah terbagi menjadi dua golongan. 

Yang pertama yakni 10.980 RM atau Rp38,6 juta untuk golongan B40, hampir 40 persen merupakan kelas ekonomi masyarakat dengan pendapatan terbawah yang mendapat banyak subsidi.

Sedangkan untuk golongan bukan B40 sebesar 12.980 RM atau Rp45,6 juta.

Sementara itu mengutip dari Darussalam Holdings, salah satu agen travel resmi, biaya perjalanan ibadah haji di Brunei mencapai angka Rp176 juta per jamaah di tahun 2022. 

Ada juga biaya perjalanan yang mematok harga Rp200-250 juta per jemaah. 

Adanya selisih biaya perjalanan yang semakin mahal tersebut dibedakan dari living cost jemaah, yakni pilihan tempat menginap yang berbeda. 

Jadi dapat disimpulkan untuk biaya haji dari ketiga negara ini, dapat dikatakan Indonesia masih menduduki harga termurah.[Dwi/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS