Sapi di Tuban Banyak Mati, Dimandikan Saat Terjangkit LSD

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Tim Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, kembali menindaklanjuti laporan masyarakat terkait virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit lato-lato pada ternak sapi.

Kali ini, tim Kesehatan Hewan DKP2P menuju ke Desa Penambangan, Kecamatan Semanding. Setidaknya, tim menangani 112 ekor sapi terjangkit LSD di desa tersebut berhasil ditangani, Jum’at, 05 Mei 2023.

Kabid Kesehatan Hewan Pipin Diah Larasati mengungkapkan, selain melakukan tindakan seperti pemberian antibiotik untuk luka, obat oral hingga injeksi, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara menyeluruh. Hasilnya, tidak ada ditemukan infeksi sekunder penyakit lain kecuali LSD.

Selain itu, LSD banyak menyerang sapi pedet dan sapi yang sudah tua yang rentan. 

“Dua ini memang rentan tertular, namun jika ditangani dengan baik dan benar, akan sembuh. Penanganan yang salah menjadi penyebab utama sapi terjangkit LSD mati. “Banyak mati karena saat sakit dimandikan, itu fatal sekali,” ujarnya. 

Untuk itu, pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang memiliki sapi untuk terus mengecek kesehatan hewan setiap hari. Selain itu juga menginformasikan bagaimana menangani sapi yang terjangkit LSD dengan baik dan benar agar tidak terjadi kepanikan.

Menurut Pipin, berdasarkan hasil pengecekan saat ini sebagian besar kondisi ternak dalam proses penyembuhan. Angkanya belum bisa memastikan, namun untuk kasus kematian, persentasenya sangat kecil. 

Lebih jauh, Pipin berharap peternak terus proaktif memberi laporan ke petugas hewan, atau Pemdes. Masyarakat bisa menghubungi nomor 081233931917 untuk melapor. “Sinergi harus dibangun untuk menuntaskan kasus LSD di Kabupaten Tuban,” tutupnya.

Medik Veteriner sub Koordinator Penjaminan Kesehatan Hewan DKP2P Kabupaten Tuban Septi Kusumaningtyas membagi tips, tentang bagaimana merawat ternak yang terkena LSD. Paling penting adalah memberikan makanan tinggi protein dan vitamin E yang bisa merawat kulit. 

“Karena LSD menyerang kulit, jadi kita bisa melakukan perawatan kepada nodul-nodul (benjolan) dari luar, disertai suportif obat dan makanan tinggi protein untuk pemulihan dari dalam,” jelasnya.

Septi menerangkan, selain pentingnya memberikan suportif obat dari dokter, penting pula memberikan asupan protein yang bisa didapat dari ramuan daun sambiloto dan bawang putih yang direbus. Kemudian, setelah itu ditambah dengan madu dan telur. Kemudian, memberikan pakan daun dari tumbuhan kacang-kacangan yang mengandung vitamin E yang masih segar. 

“Ini bagus untuk penyembuhan kulitnya,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan kepada para peternak untuk tidak memandikan sapi yang sakit. Hal ini untuk menghindari perubahan suhu air yang tinggi, yang nantinya akan memperparah tinggi suhu badan ternak.  

Untuk perawatan dari luar, peternak hanya perlu melakukan perawatan penyemprotan luka pada nodul berupa pestisida alami, dengan cara di semprotkan perlahan.

Bahan untuk membuat pestisida alami dengan merendam tembakau pada air panas selama satu malam. Kemudian, ditambah rimpang dlingo , bawang putih, dan daun sirsak yang direbus menggunakan dua liter air. Setelah hangat, tambahkan satu sendok makan sabun colek, kemudian diaduk, lalu diamkan selama semalam.

“Untuk menggunakan pestisida ini setiap 10 ml untuk 10 liter air,” ucapnya. 

Ramuan pestisida alami ini bisa disemprotkan kepada hewan ternak secara perlahan, dan lingkungan kandang. Bisa juga untuk menyemprot alat makan ternak untuk menghilangkan vector atau sumber pembawa virus, seperti lalat, caplak, nyamuk, serta sterilisasi semua benda di dalam kandang. 

“Ini menjaga agar semua yang ada di kandang steril, dan yang paling penting menghilangkan vector,” sambungnya.

Septi mengaku, proses penyembuhan setiap ternak berbeda-beda tergantung daya tahan tubuh ternak itu sendiri. Untuk itu, penting memberikan asupan makanan yang kaya vitamin dan protein, serta memisahkan ternak yang sakit dengan yang sehat. [Ali/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS