Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi, Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof DR. Luthfiah Nurlaila mengajak para pimpinan perguruan tinggi dan stakeholder lainnya untuk ikut menyukseskan sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan desa.
Merujuk dari Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021, kata dia, ada 18 tujuan dan sasaran pembangunan melalui SDGs Desa tersebut. Yaitu; desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera dan pendidikan desa berkualitas.
Kemudian desa berkesetaraan gender, desa layak air bersih dan sanitasi, desa yang berenergi bersih dan terbarukan, pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa, inovasi dan infrastruktur desa, desa tanpa kesenjangan, kawasan pemukiman desa berkelanjutan dan konsumsi serta produksi desa yang sadar lingkungan.
Juga pengendalian dan perubahan iklim oleh desa, ekosistem laut desa, ekosistem daratan desa
Desa damai dan berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa dan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
‘’Desa tidak boleh ketinggalan zaman, namun kearifan atau budaya tetap dilestarikan. Kalau dipadukan antara Kemendes dan PTKIS ini potensinya besar,’’ katanya.
Prof Luthfiah juga mengingatkan soal branding yang juga penting dilakukan kampus. Misalnya kampus punya program peduli pada pemberdayaan desa, program kampus dan kementrian bisa dipadukan akan sangat luar biasa.
‘’Misalnya kampus menerjunkan mahasiswanya untuk membantu pemberdayaan di desa. Ini bisa menjadi branding bagus. Karena itu, bersama dengan para pendamping desa kampus mensinergikan kegiatam dan actionnya dibranding,’’ jelas perempuan asal Kecamatan Jenu, Tuban ini.
Ketua Forpim PTKIS Pantura DR. Mujib Ridwan mengucapkan terimakasih pada Kemendes dan semua peserta. Dia menyebut ada 4 cluster semua semangatnya sama, ingin ikut mengembangkan desa.
‘’Dari peserta ini saja saya rasa cukup untuk mendongkrak pemberdayaan desa sesuai ritme dan program kementerian. Ada 27 perguruan tinggi di 4 kabupaten ini yang siap dan bisa diajak untuk melaksanakan program pemberdayaan desa dari kemrndes,’’ tambah Rektor IAI Al Hikmah tersebut.
Para pimpinan perguruan tinggi islam swasta dari Kabupetan Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Pantura sepakat untuk mendukung program kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Untuk sinergi dan bersama-sama menjalankan program tersebut, dibutuhkan komunikasi yang lebih intens, bahkan forum rutin yang memungkinkan tersampaikannya informasi program maupun potensi yang bisa dikerjakan bersama.
Perguruan tinggi dengan mahasiswa dan sumber daya manusia yang dimiliki bisa dimaksimalkan untuk melaksanakan dan menyukses program-program yang dikerjasamakan. Sehingga, focus group discussion (FGD) yang sudah dilaksanakan tidak hanya berhenti di atas meja saja, namun ada action yang dilakukan.
Hal itulah yang di antaranya rekomendasi dari hasil diskusi yang dilakukan oleh perguruan tinggi, pegiat desa, pendamping dna stakeholder lain yang terlibat dalam FGD. Masing-masing kabupaten melakukan diskusi sendiri bersama dengan stakeholdernya untuk merumuskan rekomendasi berdasarkan kondisi dan potensi di daerahnya masing-masing.
Rekomendasi tersebut dibacakan oleh masing-masing perwakilan dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban di awal acara.
Rinwanto, M.Pd misalnya perwakilan dari Kabupaten Tuban mengatakan, diskusi stakeholder Tuban di antaranya membahas bagaimana perguruan tinggi punya desa binaan menuju desa ideal. Sebelumnya sudah dipetakan ada desa mandiri, maju, desa berkembang dan lainnya.
‘’Di Tuban ada sekitar 43 desa berkembang di, akan dipetakan sesuai kemampuan dan potensi di kampus, apa yang bisa dikerjakan atas desa-desa tersebut,’’ ujar dosen IAINU Tuban ini.
Selain itu, juga ada isu-isu di desa yang bisa disentuh kampus. Misalnya isu lingkungan, keagamaan dan lainnya. Sehingga dengan kolaborasi antara kampus dengan pedamping atau tenaga ahli misalnya, target bisa dicapai.
Sekadar diketahui, PTKIS wilayah pantura digandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk bersama memberdayakan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi.
PTKIS wilayah pantura di antaranya perguruan tinggi keagamaan dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban.v Kerjasama itu diawali dengan digelarnya focus group discussion (FGD) di sebuah hotel di Tuban. Acara yang dilaksanakan selama tiga hari diikuti oleh perwakilan perguruan tinggi islam swasta dari empat kabupaten, pejabat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta para perwakilan pendamping desa dari masing-masing kabupaten.
Acara dibuka dan ditutup Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi, Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof DR. Luthfiah Nurlaila. [ono]