Mengulik Koleksi Bersejarah di Museum Kambang Putih Tuban

Kontributor : Nur Qur'ani Mulia*

blokTuban.com - Selain wisata alam dan wisata religi, Tuban juga memiliki wisata sejarah yang cukup menarik yaitu Museum Kambang Putih. Adapun lokasi Museum Kambang Putih berada di Jl. Kartini No.03, Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Museum ini juga menempati lokasi yang cukup strategis, yaitu berada di dekat Kantor Bupati Tuban sekaligus berada di sebelah selata Alun-alun kota. Serta yang tak kalah menarik lokasi Museum ini berada didekat Wisata Religi Sunan Bonang.

Deni (36 tahun) selaku Orator Museum Kambang Putih menceritakan bahwa terdapat 2 koleksi paling bersejarah yang masih ada di Museum Kambang Putih, yakni terdapat Watu Tiban dan Kalpataru.

“Koleksi bersejarah yang pertama ada Watu Tiban, Watu ini konon yang menjadi asal muasal nama Kota Tuban. Karena dulu terdapat batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit dan batu itu jatuh di atas wilayah Tuban. Nah jadilah nama Tuban yang berasal dari kata Watu Tiban,” Ujar Orator Museum Kambang Putih saat diwawancarai, Selasa (21/3/2023).

Selain Watu Tiban, koleksi Museum Kambang Putih yang tak kalah bersejarah yaitu Kalpataru. Di mana Kalpataru merupakan artefak asli peninggalan jaman terdahulu semasa hidup Sunan Bonang.

“Ini dulu berasal dari kompleks Makam Sunan Bonang yang fungsinya sebagai tiang penyangga atau soko tunggal yang berada dalam halaman kedua kompleks Makam Sunan Bonang. Dulunya ada beberapa tiang, tapi ini salah satunya yang masih ada yang lain sudah pada rapuh,” imbuhnya.

Kalpataru atau pohon harapan merupakan kayu dengan 4 cabang yang diukir dengan berbagai motif tumbuhan serta bangunan suci tempat peribadatan umat beragama: Islam, Hindu, Budha, dan tri dharma atau San Kau, bahkan Anismisme yang diukir dalam satu media dengan satu tujuan pemujaan kepada Tuhan YME yang disimbolkan dengan satu tiang yang tegak ke atas.

”Ini ada empat bagunan tempat peribadatan, empat agama. Ada di sini ada Masjid (Islam), Candi (Hindu), Kelenteng (Tri Dharma atau San Kau), dan Wihara atau Chaitya (Budha).

Menurut Deni selain 2 koleksi bersejarah tersebut, Museum Kambang Putih juga masih memiliki banyak koleksi lainya seperti: koleksi peralatan laut, koleksi arca kuno, koleksi fosil, guci telinga, kendi, gamelan ruwat, botol eropa, dan masih banyak lagi.

“Jenis koleksi peralatan laut ini berasal dari penyelaman di laut terutama di Pantai Boom. Zaman dulu Pantai Boom pernah menjadi pelabuhan terbesar berskala internasional serta terdapat peralatan nelayan tradisional seperti dayung, jala atau jaring, tempat menyimpan ikan dan juga sepasang sandal yang terbuat dari kayu” Jelasnya.

Selain itu, ada koleksi arca-arca kuno. Namun, ada beberapa arca yang sudah tidak utuh, dan selanjutnya ada bagian dari kebudayaan masyarakat Tuban yaitu Ongkek. Ongkek merupakan alat untuk mewadahi Legen yang merupakan minuman tradisional khas Tuban dan masih banyak koleksi yang dapat dilihat.

Lebih lanjut, Museum Kambang Putih ini hanya memiliki 1 lantai dengan luas sekitar 150 m2 saja. Namun, koleksinya dapat mencapai kurang lebih sebanyak 600 buah. [Lia/Ali]

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS 

 

*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban.