Betah Tinggal di Tengah Kuburan, Keluarga di Tuban Ini Lebih Takut Ular Dibanding Penampakan Hantu

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Siapa sangka di malam makam Krakalan Kecil yang berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban ada satu keluarga yang hidup didalamnya.

Makam Krakalan sendiri merupakan sebuah tempat pemakaman umum yang berada di tengah Kota Tuban lokasinya berada di depan makam Pahlawan Kabupaten Tuban.

Satu keluarga yang hidup di dalam makam ini adalah Maryono (60) beserta istrinya. Maryono merupakan orang asli Tuban dan sudah tinggal di dalam makam sejak ia masih kecil.

“Saya orang asli Tuban, dari dulu saya lahir ya di area sini,” ujar Maryono kepada blokTuban.com, Selasa (21/02/2023).

Hidup di area pemakaman bukanlah hal yang menakutkan bahkan tak seseram apa yang dibayangkan orang. Bahkan, pada saat malam hari Maryono dan sang istri jika cuaca sedang tidak hujan, mereka sering menghabiskan waktu malam dengan bercengkrama dan mengobrol di area pemakaman.

“Sudah biasa saya kalau malam tiduran bahkan mengobrol di malam hari dengan istri di area pemakaman,” tambah pria ramah ini.

baca Juga:

Akan Diisi Gus Muwafiq, Haul Sunan Geseng Diperkirakan Dihadiri Ribuan Jamaah 

Selama ia tinggal di area makam, ia tak pernah dihantui ataupun di teror oleh makhluk halus, walaupun pada siangnya baru ada orang yang meninggal.

Bahkan di rumah dengan  lebar 7 kali 3 ini, ternyata di sebelah kamarnya adalah makam dari pamannya sendiri dan itu bukanlah hal yang menakutkan baginya.

Karaini (63), istri Maryono mengatakan bahwa saat di awal pernikahan dulu ia sempat merasa takut dikarenakan harus tinggal di area pemakaman, bahkan ketakutannya ia rasakan hingga berbulan-bulan.

“Awalnya ya takut ketika ditinggal suami keluar, tapi lama-lama ya tidak takut,” ujarnya.

Wanita asal Jawa Tengah ini menambahkan, dari dulu ia juga tak pernah dihantui atau melihat penampakan. Ia lebih takut dengan kemunculan ular dibandingkan dengan hal-hal mistis tersebut.

Untuk menyambung hidup, Maryono biasanya bekerja sebagai buruh bangunan harian namun pekerjaan sebagai buruh tak selalu lancar. Mengantisipasi saat Maryono libur atau tak ada panggilan, istrinya juga turut membantu dengan berjualan bunga dan gorengan.

Salah satu hal yang patut ditiru dari kedua orang ini yaitu keikhlasannya, di sela-sela waktunya dalam satu hari, kedua orang ini dengan ikhlas membersihkan makam Karakalan Kecil tanpa adanya imbalan.

“Saya membersihkan ini ikhlas mas, sedih jika melihat makam tak terawat, tapi memang kadang ada peziarah yang memberikan sedikit rezeki karena makam keluarganya saya bersihkan,” ujar Maryono.

Sudah nyaman dengan lokasi yang dihuni, saat ini Maryono menolak jika diharuskan dipindah ke lokasi lain. Menurutnya jika memang ada yang membantu, ia berharap agar dinding kayu rumahnya di tembok saja sama sedikit ditinggikan agar tidak ada ular yang masuk itu sudah sangat cukup. [Nur/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS