Ciptakan Sipinter, Mahasiswa PEM Akamigas Raih Emas di IWA 2022

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Masyarakat Indonesia patut bangga dengan lima mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas). Lewat karyanya yang dinami Sistem Pertanian Terintegrasi Terbarukan (Sipinter), mereka meraih medali emas dan penghargaan dari Innovation Week Africa (IWA) 2022 yang dilaksanakan pada 10-11 November 2022 secara daring.

Kelima mahasiswa yang berprestasi itu, adalah Rizky Muhammad Afandi, Muhammad Elan Sinatrya, Ristakin, David Gihock Napitu, dari Teknik Instrumentasi Kilang, dan Pangeran Rafli Pasha dari Teknik Pengolahan Minyak dan Gas.

Sipinter sendiri merupakan sebuah multi-storey farming system yang mengkombinasikan kolam ikan, kandang ayam, dan tanaman hidroponik serta dilengkapi sistem IoT yang sumber energinya berasal dari panel surya. 

Hanya dengan memanfaatkan sedikit lahan, inovasi ini mampu menampung 72 tanaman hidroponik dan 20 ayam yang dioperasikan secara otomatis dan saling terintegrasi. Rizky, mahasiswa Teknik Instrumentasi Kilang PEM Akamigas tingkat 4, bercerita bahwa penghargaan ini di luar ekspektasi. 

"Pada waktu itu kami tidak berharap lebih karena begitu banyaknya pendaftar ada 612 inovasi. dan dari situ diambil 55 finalis sehingga diluar expektasi bisa mendapatkan gold medal dan penghargaan khusus. Dan pengahrgaan khusus ini hanya diberikan pada 12 tim dan kami menjadi satu satunya perwakilan Indonesia yang mendapat penghargaan ini," ujarnya dilansir dari laman resmi Kementrian ESDM, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga :

- PT. TPPI Ikut Andil Dalam Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Bersama PEM Akamigas Cepu 

- Keinginan Lulusan Terbaik PEM Akamigas Asal Desa Sumurgeneng Tuban: Bisa Banggakan Orang Tua dan Sukseskan Kilang PRPP

- Mahasiswa PEM Akamigas Cepu Kenalkan Energi Alternatif Tongkol Jagung

 

"Penghargaan ini menjadikan kami semakin semangat untuk bisa mengimplementasi SIPINTER kepada masyarakat luas, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan manfaatnya," ungkap Rizky.

Rizky juga bercerita bahwa inovasi ini sudah dirintis sejak tahun 2020. Timnya kemudian membuat prototype dengan dana pribadi, juga mengikuti lomba di Kabupaten Blora pada waktu itu, dan banyak mendapat kritik sehinga gagal.

"Kemudian kami melakukan perbaikan-perbaikan dan penambahan fitur dan konsep. Alhamdulillah di tahun 2022 ini karya kami ini mendapat pendaaan dari INNOVILLAGE 2022 kurang lebih 16 juta, dan kami diberi waktu 50 hari sampai tanggal 28 November 2022 untuk implementasi inovasi di Desa Temengeng," imbuhnya.  

Sekedar diketahui, IWA 2022 merupakan kompetisi berkelas internasional yang diikuti oleh mahasiswa dari negara-negara di dunia seperti Indonesia, Cina, Maroko, Lebanon, Swedia, Uni Emirat Arab, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh OFEED. Inc ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi global.

Inovasi-inovasi yang dimunculkan oleh para peserta ini juga diharapkan memberikan efisiensi energi, mengembangkan dan menghadirkan poyek-proyek yang ramah lingkungan hingga memberikan keuntungan bagi masyarakat. [Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS