AMSI dan Huawei Teken MoU Tingkatkan Kecakapan Digital Media Siber

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Asosiasi Media Siber Indonesa (AMSI) dan Huawei menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan tujuan menjalin sinergitas untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan digital awak media di bidang teknologi informasi dan komunikasi menuju pengembangan jaringan di Indonesia yang sepenuhnya terhubung dan  masyarakat informasi yang cerdas.  

Kerjasama yang dibungkus dalam agenda Indonesia Digital Conference 2022 in dihadiri oleh Jun Zhang, Vice President, Huawei Asia Pacific Public Affairs and Communications, James Sun, Vice President, Director of the Board, Business Environment, Huawei Indonesia, dan Wenseslaus Manggut, Ketua Umum AMSI, Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia, dan Wahyu Dhyatmika, Sekretaris Jendral AMSI.

Kegiatan ini terdapat beberapa program pengembangan kompetensi dan keterampilan digital awak media yang meliputi sesi berbagi pengetahuan tentang topik teknologi TIK seperti cloud, AI, 5G, dan keamanan siber, serta kunjungan ke Pusat Inovasi Huawei.  

Seperti diketahui AMSI memiliki lebih dari 410 anggota penerbit yang beroperasi di 24 provinsi di seluruh Indonesia. Melihat banyaknya media siber yang tergabung dalam AMSI, Huawei melakukan beberapa inisiatif termasuk program pengembangan 100 ribu talenta digital, Seeds for the Future, tanggung jawab sosial perusahaan, dan Huawei ICT Competition.

Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi media dan industri kali ini. 

Ia berharap kerjasama ini dapat memberdayakan media siber pada khususnya dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia pada umumnya

“Indonesia telah berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali. Peran media dalam mensukseskan KTT G20 sangat besar, termasuk peran media dan rekan-rekan jurnalis yang tergabung dalam AMSI. Kolaborasi menjadi kata kunci untuk lompatan besar digital," kata Usman Kansong.

Jun Zhang, Vice President, Huawei Asia Pacific Public Affairs and Communications, mengakui bahwasanya di era transformasi digital, masa depan industri media akan sangat terkait dengan kapasitas digitalisasi. 

"Inilah mengapa kolaborasi antara AMSI dan Huawei sangat penting. Dengan teknologi terdepan Huawei di cloud, AI, dan sebagainya, kami berharap kemitraan ini dapat membantu lebih banyak media untuk memaksimalkan manfaat transformasi digital sepenuhnya,” tegas Jun Zhang.

Sementara itu, Wenseslaus Manggut, Ketua Umum AMSI, menyambut baik kontribusi Huawei terhadap perkembangan ekosistem media online Indonesia yang membutuhkan perbaikan yang substansial dan komprehensif agar dapat terus memenuhi amanatnya, yaitu untuk menghadirkan jurnalisme siber yang berkualitas, bertanggung jawab, dan terpercaya sambil terus berkembang secara sehat dan berkelanjutan. 

"Mengingat awak media merupakan landasan utama untuk keberlanjutan ekosistem, dukungan dari para pemimpin teknologi global seperti Huawei di berbagai bidang mengenai teknologi canggih, akan memberdayakan media siber Indonesia untuk bertahan dan berkembang, sehingga berkontribusi pada konsolidasi masyarakat informasi Indonesia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas," kata Wenseslaus.

Sejauh ini lebih dari 22 tahun, Huawei telah berkomitmen tinggi untuk mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur TIK untuk menghubungkan yang belum terhubung (connect the unconnected) dan membina talenta digital. Huawei sendiri telah melatih lebih dari 70 ribu talenta digital dari target 100 ribu talenta digital dalam waktu 5 tahun.

Tujuan diadakannya acara IDC 2022 ini adalah untuk membangun ruang diskusi, berbagai ide, dan pengalaman dari para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam memasuki era Web 3.0.  Diharapkan pemahaman masyarakat terhadap arah perkembangan web 3.0 di Indonesia ke depan dapat meningkat melalui media.

 

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS