Unik dan Pertama di Tuban, Wanita Ini Sulap Daun Jati Menjadi Keripik Bercita Rasa Khas

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Keripik merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Cita rasanya yang gurih dan renyah, membuat keripik sangat cocok sebagai cemilan sehari-hari. 

Di Indonesia sendiri, saat ini sudah banyak bermunculan berbagai macam olahan keripik, salah satunya ialah keripik daun jati. Jika biasanya daun berserat ini cenderung dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bungkus ataupun pewarna alami makanan. Hal tersebut, berbeda dengan Ivon Meyrinda yang justru mengolahnya menjadi keripik bercita rasa nikmat.

Bermula karena terdampak Pandemi Covid-19 pada tahun 2019-2020 lalu, perempuan asal Desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ini, akhirnya menemukan ide pembuatan keripik tersebut.

“Dari situ kita putar otak, bikin apa yang kiranya menghasilkan dan menguntungkan tapi nggak keluar modal banyak. Nah kebetulan kami punya lahan yang isinya daun jati, dari situ muncul ide untuk membuat keripik daun jati saja,” terangnya kepada blokTuban.com, Sabtu (12/11/2022).

Setelah kurang lebih dua tahun berkecimpung di dunia ini, sekarang Ivon sapaan akrabnya berhasil menjual keripik-keripik daun jatinya hingga ke luar kota. Mulai dari Lamongan, Surabaya, Jember, Tulungagung, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Sumedang, Bandung, Jakarta hingga Bali.

Dalam usahanya tersebut, biasanya ibu dari dua orang anak ini mempromosikan produk-produknya melalui media sosial, seperti Instagram, WhatsApp ataupun Facebook. Hasilnya, saat ini ia dapat memproduksi sekitar 1000 pcs dalam sebulan, dengan dibantu oleh lima karyawan.

Menurut Ivon,  Kendala awal yang dialaminya saat membangun usaha ini ialah di pemasaran. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang ragu dan enggan untuk membeli produk buatannya tersebut.

“Pemasaran di kami biasanya itu rata-rata dari luar kota, karena kebanyakan kalau di dalam kota itu kita masih kesulitan untuk mempromosikan produk kami,” sambungnya.

Kendati demikian, ia tidak pernah berputus asa dan terus menekuni usahanya itu, dengan cara rajin mengikuti bazar, untuk memperkenalkan keripik daun jati miliknya. Sehingga, perlahan namun pasti banyak masyarakat yang mulai tertarik dan mencobanya.

“Produk saya ini terkesan unik dan baru pertama yang dijual di Tuban, untuk satu kemasan dijual Rp10 ribu dengan berbagai varian rasa, yaitu original, pedas bagor, dan pedas nori,” jelasnya.

Dengan demikian, maka perempuan 25 tahun tersebut berharap agar ke depannya usaha yang dirintisnya ini bisa lebih maju, menambah mitra kerja, dan juga dapat menyerap beberapa pengangguran yang ada di Kabupaten Tuban. [Sav/Dwi]

 

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS