Briket BBQ dari Batok Kelapa Buatan Pemuda Tuban Makin Diminati, Mampu Membara 2,5 - 8 Jam

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Bisnis Briket BBQ seolah tak ada matinya. Sebab, bukan hanya Indonesia saja yang membutuhkan produk tersebut. Beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Korea Selatan, Cina, Saudi Arabia, hingga Amerika Serikat membutuhkan briket dalam jumlah besar. 

Peluang tersebut akhirnya ditangkap oleh tiga pemuda asal Kabupaten Tuban. Mereka adalah Latif Wahyudi (23), Dany Eko Wahyudi (23), dan M. Muzaidi (23). Ketiganya menempuh studi di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) jurusan Teknik Kimia yang akan diwisuda dalam waktu dekat.

Memanfaatkan bahan baku residu arang batok kelapa, ketiganya mendirikan PT. Miracle Carbon Indonesia pada Agustus 2022 silam di Dusun Bororejo, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Perusahaan baru tersebut membidik target ekspor ke beberapa negara tersebut. 

Briket hasil produksi mereka memiliki dua bentuk, yaitu kubus 2,5 cm dan hexagonal diameter 5 cm dengan middle hole 1,2 cm dan panjang 5-20cm. Briket tersebut mampu membara 2,5 hingga 8 jam dengan panas stabil berkisar 5000-5500 cal/g.

"Fokus penjualan kami masih di lokal Jatim dan Jateng saja, pekan ini juga ada dead line 2 ton dari Rungkut, kami juga sempat menolak order dari pembeli sebesar 18 ton dari Jember karena masih minim tenaga produksi dan pengerjaan yang masih manual," ujar Latif Wahyudi kepada media, Senin (10/10/2022). 

Baca juga :

Budidaya Lebah Klanceng, Pemuda di Tuban Pasok Madu Apotek di Berbagai Kota

- Pertamina Patra Niaga Bersama Mangrove Center Tuban Tanam 2.800 Pohon di Pantai Panduri

- Cabai Biasa Jadi Termahal di Tuban

Untuk pasar lokal, Latif mengemasnya dengan kemasan curah dalam sak 40-50 kg sasarannya adalah resto dan rumah makan. Sementara untuk ekspedisi jauh disediakan pilihan kemasan kardus per 10 kg agar lebih aman ketika pengiriman jarak jauh. Dari harga jual yang hanya Rp5.000 saja ini bisa meraup omzet sekitar Rp16 juta per bulan.

Latif menambahkan, bahwa saat ini pihaknya menghadapi kendala tenaga produksi. Dengan mengandalkan empat orang karyawan, ketiganya berusaha memenuhi permintaan pelanggannya. Selain itu, pihaknya perlahan menambah beberapa alat produksi, seperti mesin oven, conveyor cutter, serta mesin double blending. 

"Kami membuka investasi yang ditawarkan kepada CSR perusahaan atau lembaga pemerintah," jelasnya. 

Dany Eko Wahyudi, menambahkan, total capital investment-nya adalah Rp40 juta yang berasal dari dana patungan tiga orang owner, dengan pay out time selama tiga bulan, rata-rata bisa mencapai gross profit sebesar Rp16 juta per bulan dan break event point sebesar 16 ton.

"Kami sudah menerima banyak pesanan dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, mulai dari yang ratusan kilogram hingga puluhan ton," tutup pemuda yang pernah menjadi juara pertama lomba Tuban Berinovasi (Tubernova) yang memanfaatkan arang kulit siwalan sebagai bahan bakunya. [Ali]

 

Temukan konten Berita blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS