KONI Jatim Libatkan Hope Physioteraphy di Puslatda Jelang PON XX 2024

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Penandatanganan MoU telah dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bersama aHope Physioteraphy. Kedua belah piha sepakat untuk memperkuat program pemusatan latihan daerah (Puslatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. 

Kehadiran Hope Physioteraphy ini menjadi penting guna penguatan atlet-atlet yang tengah mengalami cedera. Ketua KONI Jatim, M Nabil mengatakan, kehadiran fisioterapis ini sangat penting untuk menunjang prestasi Jawa Timur. 

"Jadi ini antisipasi kami apabila ada atlet yang cedera, ada penanganan khusus kepada atlet agar mengalami percepatan pemulihan. Ini sebagai salah satu pilar mempersiapkan puslatda," ungkap Ketua KONI Jatim, M Nabil di Gedung KONI Jatim, Surabaya dilansir dari situs resmi Kominfo Jatim, Sabtu (24/9/2022). 

Dari pengalaman yang ada, kasus cedera pada atlet sangat sering muncul dalam latihan maupun pertandingan. Sehingga, perlu ada penanganan khusus agar performa para atlet tidak menurun. 

"Biasanya ada potensi cedera kecil yang dialami dalam latihan, untuk itu sudah kita kasih sekoci untuk dipersiapkan jangan sampai mendekati Pra PON dan PON performanya menurun," imbuhnya. 

Baca juga :

Seleksi Atlet Puslatda Jatim Dimulai, Diikuti Peraih Medali di PON XX Papua

Atlet Jebolan Porprov Jatim VII Jadi Harapan di PON XXI 2024, Ini Jadwal Pemanggilan Puslatda

Untuk diketahui, saat ini KONI Jatim tengah mempersiapkan tim puslatda dengan melakukan seleksi atlet dan pelatih. Sesuai rencana, program puslatda akan dimulai pada Oktober 2022 mendatang.

Untuk atlet calon penghuni Puslatda saat ini sedang menjalani tes fisik setelah sebelumnya mereka menjalani tes kesehatan. Kurang lebih 358 atlet peraih medali di PON XX Papua tahun lalu, menjalani seleksi sejak 19-24 September 2022. 

Dalam tes ini ada standar-standar yang sudah ditetapkan oleh Binpres bekerja sama dengan tim tes fisik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Standar tersebut yang nantinya akan menjadi acuan layak dan tidaknya atlet tersebut untuk masuk Puslatda. Termasuk acuan bagi cabor untuk melakukan promosi degradasi atlet. 

Salah satu tes dasar adalah pengukuran VO2 Max yang bertujuan mengetahui volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh atlet saat melakukan aktivitas olahraga. 

Sekedar informasi, tes kesehatan hanya diikuti oleh cabor-cabor yang sudah ditentukan masuk Puslatda sebanyak 40 cabor dari total 64 cabor yang dipertandingkan di PON. Sedangkan sisanya belum masuk Puslatda karena masuk kategori pembinaan khusus. [Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS